Bukan hanya itu, ratusan rumah dan puluhan hektare persawahan warga di 3 desa di Kecamatan Sosa Julu, terendam akibat meluapnya Sungai Aek Sosa yang diakibatkan intensitas curah hujan tinggi.

Desa di Kecamatan Sosa Julu yang terdampak banjir yakni Desa Pasir, Desa Lumban Huayan, dan Pasir Jae.

"Luapan Aek Sosa ke pemukiman warga terjadi sekira pukul 04.00 WIB, merendam ratusan rumah serta 20 hektare sawah," kata Mulyadi, Camat Sosa Julu, Sabtu (30/12).

Di tempat yang sama, seorang ibu rumah tangga Boru Hasibuan (40), warga Desa Lumban Huayan, mengatakan, puncak luapan Aek Sosa hingga ke pemukiman mencapai 2 meter.

"Sekitar pukul 04.00 WIB, hampir dua meter. Saat itu kami sekeluarga sangat ketakutan, sampai tidak tidur. Padahal pondasi rumah kami termasuk tinggi, tetapi air hampir masuk, sedangkan rumah lain yang pondasinya pendek tentu sudah terendam," kata boru Hasibuan.

Ia mengakui banjir hampir terjadi setiap tahun, namun kali ini yang terparah dari sebelumnya.

Banjir juga terjadi di tempat lain, yakni di Kecamatan Huristak, di Desa Gunung Matinggi, Gunung Manaon dan Desa Tanjung Morang, serta menghanyutkan 3 fasilitas umum rambin (jembatan gantung) yang merupakan akses penghubung ke kebun masyarakat menjadi terputus.

Kemudian, di Kecamatan Barumun Baru, menghanyutkan rambin di Desa Sabarimba, yang merupakan akses penghubungkan ke Desa Limbong menjadi terputus.

Selanjutnya, di Kecamatan Barumun Selatan dan menghanyutkan jembatan Sungai Siabu Bandar Godang di Desa Batang Bulu Baru, yang merupakan jembatan penghubung ke 9 desa lain di Kecamatan Barumun Selatan.

Akibat banjir, dikabarkan 1 warga di Desa Padang Garugur Julu, Kecamatan Aek Nabara Barumun, hanyut dan dinyatakan meninggal dunia.

Di hari yang sama Kepala BPBD Padanglawas, Amit Hadi, saat dikonfirmasi belum dapat memberikan keterangan pasti.

"Lagi di lapangan, sedang mengiventarisir semua kerugian semua kejadian bencana di Palas, karena banyak," tulis Amit.

(ATS/RZD)