Hadiri Refleksi Akhir Tahun MD KAHMI Medan, Prof Ridha Singgung Bonus Demografi dan Pendidikan

Hadiri Refleksi Akhir Tahun MD KAHMI Medan, Prof Ridha Singgung Bonus Demografi dan Pendidikan
Hadiri Refleksi Akhir Tahun MD KAHMI Medan, Prof Ridha Singgung Bonus Demografi dan Pendidikan (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Inisiator Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI), Prof.Dr.dr.Ridha Dharmajaya Sp BS (K) singgung bonus demografi dan disparitas atau kesenjangan yang dihadapi masyarakat Indonesia.

Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara di acara refleksi akhir tahun 2023 dan harapan proyeksi tahun 2024, oleh Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Kota Medan, pada Jumat (5/1) malam.

Dalam agenda yang mengambil tema meneguhkan kontribusi kebangsaan dan ke-Islaman alumni dalam mewujudkan misi suci HMI dalam Pilpres 2024, Prof Ridha menyinggung situasi Indonesia yang saat ini tengah menghadapi bonus demografi.

Hanya saja, bonus demografi menurutnya seperti pisau bermata dua, bisa dimanfaatkan namun bisa menjadi masalah.

"Di tengah situasi bonus demografi, kita sedang berjuang mewujudkan Indonesia Emas 2045. Namun saat ini kondisi yang ada bahwa pendapatan per kapita masyarakat kita di angka 11 juta per tahun. Menuju Indonesia Emas maka kita harus menjadi negara maju yang tentunya pendapatan per kapita itu di angka 13 ribu US Dolar atau setara dengan Rp195 juta per bulannya," ujar Prof Ridha.

Masih menurut Prof Ridha, untuk bisa me-catch up atau mengejar ketertinggalan tersebut tentu perlu adanya perubahan arah.

"Kalau kita tidak merubah arah kita tidak akan berubah. Disparitas (kesenjangan) tadi hanya akan bisa dikejar dengan pendidikan," ungkapnya.

Pendidikan juga sebut Prof Ridha akan merubah masa depan yang lebih bagus.

"Bagaimana kondisi anak-anak kita saat ini? banyak yang apatis. Bagaimana kita mau merubah disparitas kalau tidak catch up. Kalau kita mau menuju pendapatan 13 ribu US Dollar sebagai negara maju, tidak ada waktu kecuali hari ini. Inilah saatnya," ungkap Prof Ridha.

Masih menurut Prof Ridha, agenda refleksi akhir tahun MD KAHMI Medan adalah momen penting bagi semuanya.

"HMI adalah cendekiawan bangsa ini. Kita harus terdepan. Jangan pernah menunggu waktu untuk berubah," ujarnya.

Selain Prof Ridha, ada lima sosok cendikiawan lain yang berkesempatan menjadi pembicara pada acara tersebut.

Di antaranya yakni Prof. Dr. Hasim Purba SH.M.Hum, Dr. H. Raden Muhammad Syafi'i SH.M.Hum, H.Dadang Darmawan Pasaribu M.Si, Dr. H. Muhammad Zahrin Pilliang M.Si, dan Ade Irfan Pulungan SH.

Sementara itu Ketua MD Kahmi Kota Medan, Dr. dr. Delyuzar, M.Ked (PA), Sp.PA, Subsp, U.R.L (K) menerangkan jika acara refleksi akhir tahun merupakan agenda tahunan sebagai modal penting dalam menambah kelimuan.

"Keilmuan yang menjadi ciri HMI menerima adalah menerima semua pandangan dan bisa menjadi modal penting di Markas HMI," ujarnya.

(JW/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi