Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menjawab pertanyaan awak media usai perayaan HUT Ke-51 PDI Perjuangan di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/1). (ANTARA/Hana Kinarina)
Analisadaily.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengatakan bukan masalah bila ada anggota partai yang berubah sebab rakyat dapat menilai loyalitas partai ini dalam menyiapkan kader untuk menjadi elite politik.
Hasto menyampaikan pernyataan tersebut ketika menanggapi beredarnya isu keretakan Presiden Joko Widodo dengan PDI Perjuangan yang terlihat dari tidak adanya video ucapan maupun karangan bunga Jokowi pada perayaan HUT Ke-51 PDI Perjuangan.
"Rakyat yang melihat, PDI Perjuangan ini 'kan partai dengan loyalitas tinggi, dengan kesetiaan tinggi, kami menyiapkan pemimpin dengan tulus hati, ketika ada yang meninggalkan, itu ya nanti rakyat akan menilai," ucap Hasto Kristiyanto usai perayaan HUT Ke-51 PDI Perjuangan di Jakarta, Rabu (10/1).
Dilansir dari Antara, ia mengatakan bahwa PDI Perjuangan menghormati keputusan Jokowi yang sejak jauh hari sudah menyatakan memiliki agenda kunjungan kenegaraan ke luar negeri tepat pada hari perayaan HUT Ke-51 PDI Perjuangan.
"Apakah itu kebetulan atau tidak? Ya, Istana yang menjawab," katanya.
Hasto pun menegaskan bahwa elite partai setiap saat dapat berubah. Namun, sumber energi perjuangan dan identitas PDI Perjuangan sebagai partai wong cilik tetaplah rakyat.
"Elite boleh berubah, tetapi rakyat, partai tidak berubah. Bagi kami, rakyat sumber kekuatan PDI Perjuangan," tegasnya.
Peringatan HUT Ke-51 PDI Perjuangan mengusung tema dan semangat Satyam Eva Jayate.
(CSP)