Relawan PRIMA Akan Deklarasi Anti Fitnah (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Relawan Prabowo Gibran Indonesia Maju (PRIMA) akan menggelar deklarasi anti fitnah dan anti hoaks menjelang pemilu 2024. PRIMA mengajak seluruh masyarakat untuk bijak dalam menerima informasi dan menggunakan media sosial.
Hal itu disampaikan oleh Ketua PRIMA, Joko Irawan, didampingi Sekretaris, Ridwan Fahlevi, dan pengurus lainnya di sela-sela rapat koordinasi (Rakor) persiapan deklarasi.
Joko menyampaikan, semakin derasnya informasi melalui berbagai platform media sosial di era digitalisasi saat ini memiliki kerentanan terhadap beredarnya fitnah dan informasi hoaks.
“Informasi yang diterima ataupun di-share harus dipastikan kebenarannya dan terbebas dari berita fitnah atau hoaks,” ujarnya, Kamis (11/1).
Menurutnya, salah satu pemicu terjadinya konflik dan perpecahan adalah melalui fitnah dan berita bohong atau hoaks, terlebih menjelang Pemilu 2024 sangat rentan terhadap berita fitnah.
Oleh sebab itu, masih kata Joko, relawan PRIMA melalui deklarasi anti fitnah yang akan digelar pada 13 Januari 2024 di Kota Medan, siap mengawal demokrasi bebas dari fitnah dan hoaks menjelang Pemilu 2024.
“PRIMA juga akan menyelenggarakan pelatihan pencegahan fitnah dan hoaks mulai dari tular nalar hingga cek fakta dan kampanye anti fitnah dan anti hoaks yang akan melibatkan generasi Z dan milenial,” Joko menuturkan.
Hal senada juga disampaikan Sekretaris PRIMA, Ridwan Fahlevi, mengajak masyarakat dan semua pihak untuk bersama-sama memastikan kebenaran dari informasi yang diterima sebelum disebarluaskan.
Ridwan mengatakan, pentingnya cek fakta terhadap informasi yang beredar guna mencegah fitnah dan hoaks agar tidak tersebar lebih luas.
Dia mengakui, berita hoaks dan fitnah dapat merusak tatanan dan kultur demokrasi.
“Pada momen tahun politik ini, masyarakat dan semua pihak diajak untuk cerdas dalam menggunakan media sosial. Cek fakta dulu, baru sebarkan,” ucap Ridwan.
Menurutnya, kegiatan relawan Prabowo Gibran Indonesia Maju sangatlah tepat untuk memberikan edukasi kepada masyarakat sehingga mewujudkan Pemilu damai bebas dari fitnah dan hoaks.
“Harapan saya pencegahan fitnah dan hoaks bisa lebih massif lagi sehingga menyentuh ke semua elemen masyarakat,” Ridwan menandaskan.
(REL/RZD)