Prof Ridha Nilai Pemanfaatan Teknologi Digital Sebagai Motor Penggerak Medan Heritage

Prof Ridha Nilai Pemanfaatan Teknologi Digital Sebagai Motor Penggerak Medan Heritage
Prof Ridha Nilai Pemanfaatan Teknologi Digital Sebagai Motor Penggerak Medan Heritage (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Belum lama ini, Prof Ridha Dharmajaya mengundang komunitas Medan Heritage dalam sesi podcast Endorfin Prof Ridha Dharmajaya. Dalam obrolan bersama kaum mudah penuh inspirasi itu dihadiri penggagas Medan Heritage, Rizky Syahfitri Nasution sekaligus bertindak sebagai bintang tamu.

Terungkap dalam perbincangan tentang adanya peranan besar teknologi digital dalam pergerakan mereka. Rizky mengawali, kehadiran Medan Heritage sebagai wadah bagi komunitas lainnya yang ada di Medan untuk mengajak masyarakat, terkhusus kaum muda untuk mengenal, mencintai dan merawat situs-situs sejarah yang ada di Kota Medan.

Sebagai warisan peradaban yang memiliki unsur seni, budaya dan moral Rizky menilai Heritage sudah selayaknya dijaga dan dilestarikan.

"Anak muda di Medan cukup potensial. Mereka memiliki kreatifitas dari beragam latar belakang, bahkan yang tak memiliki pendidikan sekalipun memiliki kreatifitas, dari situlah kita berangkat," ujarnya.

Rizky dan rekan-rekannya ingin menggeser mindset masyarakat yang selama ini mengenal Medan sebagai kota kuliner.

"Banyak orang ke Medan hanya untuk berburu kuliner dan makan durian. Harusnya bukan ini yang dijual melainkan Medan sebagai wisata sejarah," ujarnya.

Pada 2013 Medan Heritage mulai menunjukan identitasnya dengan memanfaatkan teknologi digital dalam hal ini media sosial Twitter di awal pergerakannya.

Berbagai situs sejarah di Medan mulai diposting sebagai edukasi hingga membuat masyarakat penasaran mencari tahu apa itu Medan Heritage, hingga akhirnya memutuskan melakukan launching dengan sejumlah program yang telah disiapkan.

"Kita menggunakan sosial media sebagai motor penggerak. Kita mencari idenya dari situ. Kita tanya netizen, karena netizennya kita itu organik yang sudah terpilih, kita kenal tahu dan mau, dan kebanyakan anak-anak Medan. Selain mencari ide juga bertanya ke mereka," ungkapnya.

Tak cuma itu, media sosial juga menjadi wadah kampanye paling efektif bagi Medan Heritage.

"Misalnya ada sebuah isu. Kita sifatnya bertanya dan diskusi. Sebagai wadah teman-teman netizen kita juga memediasi dan mengedukasi," tuturnya.

"Seperti sebelumnya pernah ada wacana penebangan pohon tua. Kami saat itu langsung tergerak dan menyuarakan penolakan di Medsos. Kendati banyak netizen Julid, kami tetap bersuara. Dengan kami bersuara kami punya catatan sejarah untuk menyelamatkan si pohon. Walau raga sudah hilang setidaknya kami punya jejak digital sehingga anak cucu kita nanti bisa tahu," lanjutnya.

Sebagai Inisiator Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI) Prof Ridha menilai pemanfaatan teknologi digital merupakan langkah yang sangat efektif.

"Ini yang dimaksud bagaimana kita mengendalikan gadget kita. Kehidupan kita tidak dikontrol gadget kita melainkan kita yang mengendalikan. Gadget tadi digunakan untuk hal positif. Misalnya saya selalu sebutkan tentang upskilling atau kemampuan saya sebagai dokter bedah saraf," ujar Prof Ridha.

"Menyangkut misalnya kawan-kawan yang suka kulineran, saya selalu sampaikan mereka gak harus belajar membuat Sushi ke Jepang, mereka cukup mendapatkan informasi lewat video-video youtube," lanjutnya.

Dalam hal ini, sebut Prof Ridha, Medan Heritage dalam gerakannya dinilai sangat efektif dengan informasi yang disampaikan melalui gadgetnya sebagai media penyebaran informasi.

"Jadi teman-teman yang bahkan tidak punya keahlian yang tinggi tentang multimedia, mereka hanya tahu bahwa ada kepedulian situs sejarah. Mereka memvidiokan situs sejarahnya lalu mengirimkan ke Medan Heritage jadi deh," ucapnya.

Sehingga dengan informasi situs sejarah baru menarik Medan heritage untuk datang bersama melakukan evaluasi terhadap situs tersebut.

"Kemudian kalau itu memang situs sejarah tentu akan dilakukan upaya konservasi dengan melakukan kerjasama dengan pemerintah dan dinas terkait. Inilah salah satu sisi positif pemanfaatan teknologi digital tadi," ungkap Prof Ridha.

(JW/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi