Ilustrasi: Pengendara sepeda motor menerobos hujan lebat yang mengguyur ruas Jalan Raya Cilacap-Yogyakarta, Desa Kalisabuk, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jumat (1/12/2023) pagi. (ANTARA/Sumarwoto)
Analisadaily.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan adanya potensi hujan badai yang akan menerjang mayoritas daerah di Indonesia pada hari ini seperti Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, dan Bali, Kamis (18/1).
Daerah yang juga harus mewaspadai hujan badai pada hari ini yaitu Aceh, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Selain itu Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku dan Papua Barat, juga harus mewaspadai potensi hujan badai.
Sementara potensi terjangan angin kencang dengan kecepatan lebih dari 45 kilometer per jam akan dialami oleh wilayah Aceh, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, dan Maluku.
Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan kategori Siklon Tropis Anggrek diperkirakan meningkat menjadi kategori dua yang dapat menyebabkan potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan Indonesia.
"Diperkirakan Siklon Tropis Anggrek meningkat dari kategori satu menjadi kategori dua dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah selatan," kata Guswanto dilansir dari Antara.
Siklon Tropis Anggrek yang dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia ini terpantau berada di Samudera Hindia barat Bengkulu.
Salah satu dampaknya adalah terbentuknya gelombang laut tinggi di kisaran 1,25 meter hingga 2,5 meter di Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, serta Bengkulu hingga Pulau Enggano, perairan selatan Banten hingga Jawa Tengah.
Sementara gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5 meter hingga 4 meter, berpotensi terjadi di Samudera Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung dan Samudra Hindia selatan Banten.
(CSP)