OTC Crypto dan Keamanan Transaksi: Risiko dan Tantangan

OTC Crypto dan Keamanan Transaksi: Risiko dan Tantangan
Ilustrasi (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Cryptocurrency, atau mata uang digital, telah menjadi topik hangat dalam beberapa tahun terakhir. Selain perdagangan di bursa konvensional, perdagangan di bursa luar (Over-the-Counter atau OTC) menjadi semakin populer. Meskipun OTC crypto menawarkan keuntungan tertentu, ada sejumlah risiko dan tantangan yang perlu diperhatikan terkait dengan keamanan transaksi

Pengertian Kripto OTC

OTC sendiri merupakan singkatan dari Over-the-Counter Cryptocurrency, Merujuk pada perdagangan mata uang digital yang terjadi di luar bursa atau platform perdagangan resmi. Secara umum, OTC Crypto melibatkan transaksi langsung antara pembeli dan penjual, tanpa melibatkan perantara seperti bursa kripto tradisional.

Dalam konteks perdagangan tradisional, bursa menyediakan platform tempat pembeli dan penjual dapat menyetujui pesanan mereka. Namun, OTC Crypto memungkinkan pihak-pihak terlibat untuk membuat kesepakatan langsung tanpa perlu melalui bursa. Hal ini sering dilakukan untuk volume perdagangan yang besar, di mana pembelian atau penjualan dalam jumlah besar mungkin sulit dicocokkan di pasar terbuka.

Keamanan dalam OTC Crypto

Pentingnya Keamanan Digital:

Transaksi OTC crypto melibatkan pertukaran aset digital secara langsung antara pembeli dan penjual, tanpa melibatkan bursa. Oleh karena itu, keamanan digital menjadi kunci utama dalam memastikan integritas dan kerahasiaan transaksi.

Ketidaktersediaan Perlindungan Bursa:

Berbeda dengan perdagangan di bursa, transaksi OTC tidak dilindungi oleh sistem keamanan bursa. Ini berarti bahwa jika terjadi insiden keamanan, seperti peretasan atau kehilangan kunci pribadi, kerugian dapat menjadi lebih sulit untuk terjadi.

Risiko dalam Kripto OTC

Volatilitas Harga:

Trading kripto dikenal karena volatilitasnya yang tinggi. Dalam perdagangan OTC, ketidakstabilan harga dapat menjadi risiko lebih besar karena likuiditas mungkin lebih rendah dibandingkan perdagangan di bursa.

Tidak Ada Penyaringan Bursa:

Bursa kripto sering melakukan proses penyaringan terhadap proyek dan token yang akan terdaftar, memberikan suatu bentuk verifikasi dan keamanan. OTC crypto tidak melibatkan proses ini, sehingga ada risiko tinggi terhadap aset yang kurang terverifikasi atau berisiko tinggi.

Pihak Lawan Risiko:

Transaksi OTC melibatkan kepercayaan langsung antara pihak pembeli dan penjual. Risiko pihak lawan muncul jika salah satu pihak gagal memenuhi kewajibannya, meninggalkan pihak lain dengan risiko kerugian.

Tantangan dalam OTC Crypto

Kurangnya Regulasi:

Pasar OTC crypto masih kurang diatur dibandingkan dengan bursa. Hal ini menciptakan tantangan dalam memecahkan masalah dan memberikan perlindungan hukum kepada pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi.

Memberi penilaian:

Penilaian aset digital bisa menjadi tantangan bagi OTC crypto karena kurangnya data dan transparansi dibandingkan dengan perdagangan bursa.

Kompleksitas Transaksi Besar:

Transaksi besar dalam perdagangan OTC dapat menjadi kompleks dan memerlukan keterlibatan pihak ketiga seperti escrow atau lembaga keuangan untuk memastikan keamanan dan kepatuhan.

Meskipun perdagangan OTC crypto menawarkan pengiriman dan akses langsung ke pasar, risiko dan tantangan keamanan tetap ada. Para pelaku pasar harus sangat berhati-hati dan melakukan uji tuntas yang cermat sebelum terlibat dalam transaksi OTC. Peningkatan regulasi, kesadaran akan risiko, dan pengembangan solusi keamanan dapat membantu meningkatkan keamanan dalam perdagangan kripto OTC.

(Adv)

Baca Juga

Rekomendasi