Komite Sekolah: Program Pengembangan Bahasa MAN 2 Model Sangat Positif

Komite Sekolah: Program Pengembangan Bahasa MAN 2 Model Sangat Positif
Siswa/i MAN 2 Model Medan saat bertolak ke Kampung Inggris via Bandara Kualanamu (Analisadaily/Kali A Harahap)

Analisadaily.com, Kualanamu - Puluhan siswa/siswi MAN 2 Model Medan diberangkatkan ke Kampung Inggris di Pare, Surabaya, Provinsi Jawa Timur, dalam rangka pengembangan bahasa sesuai dengan Kurikulum Merdeka Belajar.

Mereka terbang dari Bandara Kualanamu, Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut), Sabtu (20/1) didampingi Kepala MAN 2 Model Medan, Wuri Tamtama Abdi. Ikut juga dari unsur Komite Sekolah dan sejumlah guru pembimbing.

“Kita mendukung kegiatan ini, karena dipandang sangat positif, dan kita harapkan hal ini terus berkelanjutan ke depan,” kata Komite Sekolah MAN 2 Model Medan, Ika Hendra Lesmana, didampingi Marbatu, saat berangkat bersama rombongan di Bandara Kualanamu.

“Bila perlu hal yang sama juga dibuat, semisal program Bahasa Arab ke daerah lain, sebab MAN inikan sekolah agama. Terkait biaya bisa juga kita lihat, apakah dibantu dari dana komite, demi kemajuan anak didik, ini tidak menjadi soal,” terangnya.

“Apalagi, program ini juga meningkat wawasan anak didik. Intinya, dengan program ini anak-anak bisa menambah ilmu selama belajar di Kampung Inggris tersebut,” sambungnya.

Kepala MAN 2 Model Medan, Wuri Tamtama Abdi, kembali menegaskan bahwa program pengembangan bahasa yang dilaksanakan, harapannya anak didik berkemampuan lebih berbahasa Inggris, sesuai dengan yang dicanangkan Kakanwil Kemenag Sumut.

“Anak didik sekolah di sana kurang lebih dua bulan dan dibimbing guru-guru pembimbing khusus Bahasa Inggris,” jelas Wuri.

Terkait pelajaran umum nantinya, anak-anak dimbingbing guru-guru lewat zoom dari Sekolah MAN 2 Medan, sehingga mereka juga tidak tinggal pelajaran.

“Oleh karena itu, saya berpesan pada anak-anak selama belajar di Kampung Inggris, tetaplah menjunjung tinggi adab. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung, artinya sesuaikan diri dengan kondisi yang ada di Kampung Inggris,” pesannya.

“Berbaur dengan lingkungan setempat, berjumpa dengan masyarakat, suku yang berbeda, sehingga adanya seperti itu akan menimbulkan toleransi akan pemahaman kesukuan dan akan menjadi akrab sesama anak bangsa,” pungkasnya.

(KAH/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi