Strategi Pemasaran Buket Bunga ala Nadhila

Strategi Pemasaran Buket Bunga ala Nadhila
Buket Bunga Kreasi Nadhila Pratiwi Susilo. (Analisadaily/Istimewa)

Oleh: Arditho Wongso*

Nadhila Pratiwi Susilo, 23, adalah salah satu sosok yang pantas menjadi inspirasi dan motivasi bagi kalangan millenial dalam menjalankan usahanya. Usaha Nadhila di bidang buket bunga bisa survival (bertahan) walaupun dihantam pandemi Covid-19.

Apa saja langkah, taktik dan strategi yang membuat usaha buket bunga Nadhila survival? Ikuti saja kisahnya berikut ini.

Nadhila merintis usaha home industri kerajinan tangan bunga rangkai (hand bouquet/buket), Agustus 2019 lalu. Berbekal pernah mengikuti workshop hand bouquet secara online serta dukungan penuh dari kedua orang tuanya, Nadhila Pratiwi lantas memilih jenis usaha yang masih jarang digeluti ini.

Nad’Bouquet miliknya, yang berlokasi di Kompleks Taman Setia Budi Indah (Tasbi) Blok Vv 132 Medan, telah lumayan berjalan dan berkembang karena sudah memiliki pelanggan tetap. Namun dia harus bekerja lebih keras lagi untuk menjalankan usahanya, karena selepas setengah tahun berjalan, dunia dilanda pandemi Covid-19. Apalagi usaha buket ini menyasar ke acara pesta perkawinan, lamaran, ulang tahun, syukuran, wisuda dan kegiatan sejenis yang banyak ditunda.

Dia mengatakan, pandemi virus Corona tentu saja berimbas kepada dunia usaha. Tetapi, kita juga jangan mudah menyerah dengan keadaan, karena masih bisa disiasati dengan berkreasi dan beradaptasi.

“Dengan melihat peluang dan sisi lain yang bisa disiasati. Waktu itu, di mana mahasiswa lebih banyak menjalani sidang dan wisuda secara online atau daring. Juga bagi para pekerja, yang sering melakukan tugas kantor dari rumah, maka bisa memesan tanpa perlu keluar rumah. Dapat dipesan langsung lewat hand phone dan buket akan sampai ke tangan penerima,” tuturnya.

Di awal pandemi dia juga sempat terhambat dengan pasokan bunga sebagai bahan utama buket. Namun, kata dia, hal ini akhirnya juga bisa diatasi.

“Pada awal masa Covid, sangat berdampak pada suplai bunga asli, karena tidak masuknya bunga impor dari negara China. Tetapi setelah beberapa bulan, kita mulai beradaptasi dengan memakai bunga lokal dari Berastagi (Tanah Karo), yang tidak kalah kualitasnya,” tambah gadis yang akrab disapa Nanad ini.

Dalam memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggannya, Nanad akan selalu memberikan yang terbaik, dengan mengutamakan kreasi cantik dan berbeda yang diharapkan bisa memberikan kesan positif untuk pelanggan dan tentu saja orang yang menerimanya. “Tentu saja harus menjaga kualitas agar tidak mengecewakan pelanggan, agar pelanggan terus menerus repeat order. Dan tantangan lain, yaitu terus berinnovasi dalam membuat rangkaian yang menarik,” papar bungsu dari tiga bersaudara buah hati pasangan Helty Susilo dan Kesuma Melati Nasution ini.

Pasca Covid-19

Lantas apa kiat pemasaran buket bunga Nadhila usai Pandemi Covid-19? Ternyata Nanad memiliki strategi khusus yakni yang penting menganalisis pasar, menentukan tujuan, mengidentifikasi segmen pelanggan, dan menggunakan media sosial sebagai alat promosi.

Menurut dia, tips untuk sukses dalam strategi ini termasuk fokus pada kualitas produk, memahami pesaing, bermitra dengan bisnis terkait, menciptakan branding yang kuat, dan menyesuaikan penawaran dengan musim bunga.

Strategi pemasaran buket bunga memiliki kelebihan seperti pasar yang luas, potensi laba yang tinggi, pengulangan pembelian, dan bunga sebagai ekspresi perasaan. Namun, juga terdapat kekurangan seperti persaingan yang tinggi, keterbatasan umur bunga, likuiditas stok, dan perubahan tren dan preferensi pelanggan. Dengan pengetahuan ini, kita dapat merancang strategi pemasaran buket bunga yang efektif dan berhasil mendorong pembaca untuk mengambil tindakan pembelian.

Tidak kalah pentingnya, menurut Nanad, adalah melakukan inovasi. Saat ini bisa menyediakan berbagai jenis buket bunga. Ide ini bisa dicari di internet maupun kompetitor. Selain itu, bisa juga merambah ke jenis produk lainnya seperti buket makanan ringan atau boneka. Jenis-jenis buket ini sedang naik daun di kalangan masyarakat terutama anak muda.

Tak hanya produk saja yang butuh inovasi, namun juga pelayanan. Caranya dengan memperbaikinya agar menjadi semakin lebih baik. Salah satu caranya adalah dengan membuat akun chat khusus bisnis yang memuat berbagai info tentang usaha serta bisa membalas konsumen dengan otomatis. Selain itu, juga bisa mulai mencoba berbagai marketplace serta media sosial untuk menjual produk kita. Hal ini terbilang efektif karena konsumen tak perlu repot-repot datang ke toko untuk membeli produk.

Optimalkan Sosial Media

Menurut Nadhila, dalam era digital ini, sulit membayangkan sebuah bisnis yang sukses tanpa kehadiran di media sosial. Sosial media seperti Facebook, Instagram, dan Pinterest adalah platform yang sempurna untuk memamerkan keindahan buket bunga kepada dunia.

Jangan ragu untuk berbagi foto-foto menarik buket bunga, menceritakan kisah di balik setiap rangkaian, dan menampilkan testimoni pelanggan yang puas. Semakin banyak orang yang melihat buket bunga kita di media sosial, semakin tinggi peluang untuk mendapatkan pengunjung ke situs web dan menghasilkan penjualan.

Para influencer dan blogger ternyata memiliki pengaruh yang besar dalam dunia pemasaran online. Mereka memiliki jangkauan yang luas dan audiens fanatik yang tertarik dengan topik yang mereka bahas. Mencari influencer atau blogger yang memiliki pemirsa yang relevan dengan produk buket bunga dapat memberikan dorongan besar pada pemasaran.

Ajak mereka untuk mereview buket bunga atau membagikan pengalaman mereka dengan mengirimkan beberapa rangkaian bunga terbaik dari bisnis kita. Pendapat dan rekomendasi mereka sangat berharga dan dapat membawa pengunjung baru yang tertarik untuk mencari tahu lebih banyak tentang produk kita.

Nadhila mengatakan, salah satu kunci keberhasilan dalam strategi pemasaran online adalah mengoptimalkan konten di situs web. Ini berarti perlu melakukan riset kata kunci yang relevan dengan buket bunga dan menyertakannya dalam konten kita. Misalnya, jika kita ingin targeting kata kunci “buket bunga segar”, pastikan untuk menyebutkannya secara alami di beberapa bagian konten kita, seperti judul, subjudul, dan deskripsi produk.

Tetapi ingat, lanjut Nadhila, optimisasi konten tidak hanya soal menempatkan kata kunci. Konten harus informatif, menarik, dan bermanfaat bagi pembaca. Jangan ragu untuk berbagi fakta menarik tentang jenis bunga tertentu atau memberikan saran tentang cara merawat dan perawatan buket bunga. Semakin berguna dan berbobot konten kita, semakin tinggi kemungkinan pembaca menghabiskan waktu di situs kita dan membagikan konten kita kepada orang lain.

*Penulis adalah mahasiswa Akademi Komunikasi Radya Binatama Yogyakarta

(BR)

Baca Juga

Rekomendasi