Pemanfaatan Teknologi Digital Kembangkan Program Forpadu

Pemanfaatan Teknologi Digital Kembangkan Program Forpadu
Eli saat menjadi bintang tamu Podcast Endorfin yang dipandu Prof.Dr.dr Ridha Dharmajaya Sp.BS (K), pada Kamis (25/1) siang (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Forum PAUD Terpadu (Forpadu) hadir menjawab tantangan perkembangan zaman dalam melahirkan guru PAUD profesional di Sumatera Utara.

Melatih dan mendidik anak sebagai pondasi emas tentu bukan hal yang mudah. Butuh pendidik yang memiliki kualitas dan benar-memahami stimulasi perkembangan anak didiknya. Hal itulah yang menjadi dasar dibentuknya organisasi yang mulai aktif bergerak sejak 2014 lalu.

Seiring berkembangnya teknologi, tak jarang gadget menjadi tantangan. Para pendidik harus dihadapkan dengan anak didik yang memiliki ketergantungan dengan gadgetnya.

Menyikapi hal itu, Ketua Forpadu Sumut, Eli Verawati Simatupang SPd menyiasatinya dengan membuka parenting class.

Hal itu diungkapkan Eli saat menjadi bintang tamu Podcast Endorfin yang dipandu Prof.Dr.dr Ridha Dharmajaya Sp.BS (K), pada Kamis (25/1) siang.

"Kalau untuk anak-anak yang kita harapkan besar itu adalah sosok orang tua mempengaruhinya. Makanya di lembaga itu kita intenskan terkait dengan parenting class sehingga orang tua mendapatkan edukasi," ujar Eli.

Dalam kelas itu sebut Eli, pihaknya akan mendatangkan ahli-ahli terkait gadget ketika membahas gadget.

"Anak usia dini ini kan dia melihat teladan sekitar, khususnya orang tuanya," ungkap Eli yang mengaku menaungi 21 lembaga PAUD di Kota Medan serta memiliki keterwakilan di hampir seluruh kabupaten/kota di Sumatera Utara itu.

Dalam kesempatan itu juga, Eli tak menampik jika Forpadu sebagai organisasi serta lembaga PAUD sebagai media pembelajaran juga membutuhkan teknologi dalam pengembangannya.

"Kalau saya melihat pemanfaatan teknologi saat ini sangat dimudahkan seperti kita pendidik. Kita mau ikut pelatihan dari kemendikbud Ristek itu banyak, kita tinggal duduk diam dan bisa dilakukan secara zoom itu aebagai salah satunm bentuk kemudahan yang bisa didapat," ujar Eli.

Dari sisi pengetahuan, lanjutnya, Kemendikbud juga membuka seluas-luasnya bagi pendidik Paud yang ingin belajar.

"Halamannya semua tersedia secara online asal kita rajin searching," katanya.

Sedangkan secara organisasi sebutnya, pemanfaatan medsos digalakkan untuk mempublish beragam program yang dilakukan.

"Untuk lembaganya sendiri, kita melakukan pembelajaran anak lewat video. Kita fasilitasi, ada guru yang berperan dan mereka sendiri terlibat dalam pembelajaran, jadi mereka melihat video dan artisnya mereka sendiri jadi menarik anak didik kita. Begitulah kita memanfaatkan teknologi digital seiring berkembangnya teknologi dan zaman," tuturnya.

Menyahuti hal itu, Prof Ridha menilai pemanfaatan teknologi bukan sebatas wacana tapi hal mutlak yang harus dilakukan.

Inisiator Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI) ini menilai jika organisasi maupun lembaga PAUD harus berkembang.

"Tahun ini pendidikan anak usia dini dari nol tahun. Dari tempat penitipan anak (TPA), kemudian masuk ke kelompok bermain (KB), lalu TKA dan TKB. Ini bukan hanya tempat penitipan anak saja. Kerja-kerja pemerintah di generasi awal dilakukan di sini," ujar guru besar fakultas kedokteran USU itu.

Pria yang memiliki segudang gelar akademik dan juga berprofesi sebagai spesialis bedah saraf itu mencontohkan riwayat anak yang memiliki keturunan orang tua diabetes.

"Jika anak diketahui dari keturunan penderita diabetes si anak dimasukkan penggolongannya dalam beresiko besar akan menjadi diabetes saat dewasa. Itu harusnya masuk dalam pendataan secara sistem bahwa ini anak beresiko, sehingga akan diberikan treatmen-treatmen dari Puskesmas atau institusi lain," ungkapnya.

"Masalah pengukuran berat badan diatur sedini rupa, sehingga tidak melebihi normal tidak boleh obesitas sehingga anak ini dijaga dalam tumbuh kembangnya dan tidak terkena diabetes. Nah, hal-hal seperti ini diperlukan teknologi dalam pendataannya," ujar Prof Ridha melanjutkan.

Itu salah satu contoh sambung Prof Ridha. Belum lagi berbicara yang lain. Banyak hal lain yang menurutnya bisa dimanfaatkan dalam pengembangan organisasi ataupun lembaga PAUD dalam menyiapkan generasi sebagai pondasi emas.

(JW/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi