Syarmadani Minta Pengendalian Inflasi di Tebingtinggi Tetap Jadi Fokus Utama (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Tebingtinggi - Penjabat Wali Kota Tebingtinggi, Syarmadani, didampingi Penjabat Sekdako, Kamlan Mursyid, meminta TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) dan stakeholder terkait agar hal mengenai pengendalian inflasi tetap menjadi fokus utama.
"Inflasi masih tetap menjadi fokus utama, prioritas. Saya pun secara pribadi, mengecek perkembangan inflasi ini. Kita berharap Kota Tebingtinggi dalam posisi ini, bisa menjadi role model dalam pengendalian inflasi,” papar Syarmadani saat memimpin HLM (High Level Meeting) TPID Kota Tebingtinggi, di ruang Mawar lantai III, Gedung Balai Kota, Selasa (6/2).
Syarmadani juga menyampaikan proses pengendalian inflasi, khususnya di Kota Tebingtinggi telah berjalan dengan sangat baik. Hal ini atas upaya koordinasi dengan TPID dan stakeholder terkait.
“Proses dalam pengendalian inflasi (penyaluran bantuan) termasuk bagus. Karena, kita melakukan intervensi atas dukungan semua pihak. Baik dari Bulog, Bapanas, TPID dan stakeholder terkait. Tidak hanya laporan bagus, tapi manfaat bisa dirasakan masyarakat. Itu yang memang kita jaga,” jelasnya.
Syarmadani mengungkapkan, situasi pada saat ini sangat dinamis. Bukan hanya pada sifat keuangan saja, tapi juga terkait dengan kondisi iklim yang juga sangat mempengaruhi termasuk faktor alam.
“Namun berdasarkan data yang ada, kita masih dalam kondis normal dan bisa ditoleransi. Masing-masing kita tidak abai, rantai produksi, rantai distribusi termasuk kemampuan daya beli itu yang perlu kita jaga,” tutur Syarmadani.
Plt. Asisten Perkonomian dan Pembangunan (Ekbang), Nasrullah, memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih atas kolaborasi yang telah terjalin selama ini dengan Bank Indonesia, TPID dan stakeholder terkait, hingga Kota Tebingtinggi meraih TPID Awards 2 tahun berturut.
Mewakili Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM, Hermanto Hutagalung, memaparkan sekaligus melaporkan perkembangan harga barang kebutuhan pokok bulan Januari 2024: Beras premium di harga Rp14.500/kilogram, beras medium Rp 14.000/kilogram, gula pasir Rp 16.852/kilogram, minyak goreng premium Rp 18.000/liter, minyak goreng curah Rp 12.358/liter.
Kemudian tepung terigu segitiga biru Rp 11.273 /kilogram tepung terigu cakra kembar Rp 12.516 /kilogram, daging sapi murni Rp 130.000 /kilogram, daging ayam broiler Rp 22.783 /kilogram, daging ayam kampung Rp 57.642 /kilogram, telur ayam ras Rp 25.994 / papan, telur ayam kampung Rp 53.250 /papan, minyak goreng Minyakita Rp 14.000 /liter.
Untuk cabai merah keriting Rp 45.051/kilogram, jeruk lokal Rp 14.321/kilogram, cabai rawit hijau Rp 49.842 /kilogram, bawang merah import Rp 23.078 /kilogram dan lokal Rp 33.112 /kilogram, bawang putih Rp 35.625 /kilogram, susu bubuk balita (SGM) di harga Rp 41.000, udang laut segar Rp 69.761 /kilogram, garam beriodium halus Rp 9.516, kacang kedelai import dan lokal di harga Rp 15,000 dan Rp 10.000, pisang barangan Rp 12.789, tahu mentah Rp 10.000, ikan teri peto Rp 80.138, ikan kembung Rp 37.750 /kilogram, tempe Rp 13.000, jagung pipilan kering Rp 7.308.
Inflasi di Kota Tebingtinggi sendiri berdasarkan data BPS Tebingtinggi, IHK (Indeks Harga Konsumen) Kota Tebingtinggi mengikuti data dari IHK Kota Pematang Siantar. Di bulan Januari 2024, tingkat inflasi Kota Pematang Siantar (m to m) sebesar 0,88 persen sementara inflasi tahun ke tahun (y to y) sebesar 2,54 persen.
(CHA/RZD)