Andi Baso Ketiban ‘Pulung’, 3 Caleg Petahana Terdepak di Dapil 2 Deliserdang

Andi Baso Ketiban ‘Pulung’, 3 Caleg Petahana Terdepak di Dapil 2 Deliserdang
Andi Baso Ketiban ‘Pulung’, 3 Caleg Petahana Terdepak di Dapil 2 Deliserdang (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Tanjungmorawa - Caleg Dapil 2 Deliserdang (Tanjungmorawa, Bangunpurba, Gunungmeriah, STM Hulu, STM Hilir) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Andi Baso Ariaji, seperti ketiban pulung. Meski hanya mampu mendulang kurang dari 3.000 suara, dia dipastikan melenggang untuk menduduki satu kursi di DPRD Deliserdang.

Total perolehan PKS di Dapil ini mencapai 11.409 suara. Dari 8 caleg PKS, Andi Baso yang menempati nomor urut 7, mampu mengungguli 7 caleg separtainya dengan total suara 2.946 suara.

Sebaliknya, tiga caleg petahana yakni Imran Obos (PAN), Gunung (Perindo), dan Said Hadi (PKB) terdepak karena total perolehan suara partainya tidak mencukupi untuk merebut kuota kursi.

PAN hanya meraih total 8.893 suara, Perindo 3.622 suara, dan total perolehan PKB 9.627 suara. Padahal perolehan suara Imran Obos mencapai 4.539 dan Said Hadi meraih 5.582 suara, sedangkan Gunung hanya 3.000-an suara.

Empat caleg petahana yang masih bertahan di dapil 2 ini, yakni Nusantara Tarigan Silangit (Nasdem) dengan raihan suara tertinggi yakni 10.294 suara. Agustiawan (PDIP) 9.038 suara, Hairul Sani (Gerindra) meraih 7.491 suara, dan Siswo Adi Suwito (Golkar) dengan 4.743 suara.

Selain Andi Baso dan keempat caleg petahana, ada 3 caleg pendatang baru lainnya yang dipastikan juga meraih kursi. Yakni Aldi Hidayat dengan 9.591 suara, Tengku Sofyan Abdullah (PPP) 4.911 suara, dan Sehat Harianto Sembiring (Hanura) 3.831 suara.

Dari akumulasi raihan suara, Nasdem merebut dua kursi dengan total raihan 27.935 suara, kemudian masing-masing satu kursi untuk PDIP (26.479 suara), Gerindra (23.755 suara), Golkar (14.670 suara), PPP (14.620 suara), PKS (11.409 suara), dan Hanura (10.355 suara).

Andi Baso saat diwawancarai di Tanjungmorawa, Rabu (6/3), mengaku termotivasi maju caleg agar bisa lebih leluasa berdakwah. Tak salah dia pilih PKS sebagai perahu untuk bisa mendongkrak perjuangannya. Apalagi dia merupakan mualaf dan pertama kalinya etnis Tionghoa dari Tanjungmorawa yang bisa meraih kursi dewan.

Sejak remaja, pendakwah yang sebentar lagi genap berusia 29 tahun ini memulai karier organisasinya di Gerakan Pramuka dan Remaja Masjid. Dia semakin tertantang untuk nyaleg setelah berdomisili di Desa Limaumanis.

"Sebagai warga Limaumanis yang berpenduduk dan DPT terbanyak (16.000 lebih) di Tanjungmorawa, saya prihatin, sebab tidak ada satu pun warganya yang jadi anggota dewan," katanya.

Untuk pembangunan desa yang begitu luas dan berpenduduk padat, lanjutnya, tidak bisa hanya mengandalkan dana desa yang 2 miliar rupiah per tahun, jadi harus ada warganya yang jadi anggota dewan supaya APBD bisa diserap ke desanya.

Disinggung soal tips merebut simpati warga, Andi menyebut, awalnya tim yang dibentuk membrandingnya sebagai caleg milenial. Apalagi aktivitasnya selama ini sangat aktif di kegiatan anak-anak muda seperti pada Komunitas Berani Hijrah Deliserdang Dna Badan Koordinasi Remaja Masjid (BKRM) yang kerap menggelar kegiatan dakwah dan sosial.

"Kalau soal dana kampanye, kami sangat terbatas. Nggak ada serangan fajar, yang ada serangan cinta. Nggak ada siram-menyiram, yang ada siraman rohani," katanya.

Bagi Andi, dukungan terbesar agar dia bersemangat datang dari gurunya, Ustaz Dr Hariyanto Lc MA (anggota DPRD Sumut). "Dukungan totalitas dari papa kandung walau beda agama, tapi papa juga jadi donatur kampanye mesti terbatas," tandasnya.

(RIO/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi