Ilustrasi (Pixabay)
Analisadaily.com, Medan - Belum lama ini, tokoh kesehatan dan juga guru besar fakultas kedokteran USU, Prof. Dr. dr Ridha Dharmajaya Sp BS (K) coba menerangkan perihal kanker kayudara kepada kaum ibu.
Dalam kesempatan itu, guru besar Prof Ridha mengungkapkan jika kanker payudara tak hanya mengancam kaum tua namun juga kaum muda bahkan anak SMA.
"Kanker payudara itu hubungannya dengan hormonal. Jadi semakin ibu punya anak menyusui, kecendrungan ibu kena kanker payudara lebih kecil. Bahkan, sekarang anak SMA pun banyak yang kena. Itu ada pemeriksaan namanya Sadari, periksa payudara sendiri mau sakit atau gak sakit, ibu periksa ke dokter. Kalau keluar dari puting susunya air periksakan ke dokter karena kalau lebih cepat ditangani hasilnya akan lebih baik," ungkap guru besar Prof Ridha.
Kapan periksanya? lanjut Prof Ridha, yakni satu bulan setiap pekan jika masih haid.
"Bagaimana kalau tidak haid lagi gimana? Ibu ambil satu tanggal, maka setiap tanggal tersebut setiap bulan ibu periksakan. Kalau teraba benjolan, kalaupun tidak sakit harus ibu periksa," sebut Prof Ridha.
Dirinya juga menjelaskan bagaimana cara mencegah kanker payudara.
"Konsumsilah makanan yang sehat, jangan yang disuntik-suntik itu lebih baik. Suntik ke ayamnya itu tinggi maka hormon anak-anak kita juga jadi naik dan beresiko kena kanker payudara," ucap guru besar Prof Ridha.
Sebelumnya Prof Ridha menyebutkan jika kanker payudara merupakan kasus terbesar di dunia dan tingkat kesembuhan terhadapnya juga cukup tinggi yakni di angka 75 persen.
Sementara di Indonesia pengidap kanker payudara menjadi kasus tertinggi dunia. Namun, justru tingkat kematiannya yang lebih tinggi dengan persentase mencapai 75 persen.
"Padahal, potensi kesembuhan pada kanker payudara cukup tinggi apabila terdeteksi sejak dini. Dengan kata lain, semakin awal diketahui dan ditangani, maka semakin besar pula kemungkinan untuk sembuh," ucapnya lagi.
(JW/RZD)