Lirikan Investasi ke Danau Toba, Gerbang Pariwisata untuk Lokomotif Baru Perekonomian di Sumut (Analisadaily/Jafar Wijaya)
Analisadaily.com, Medan - Ekonomi di Sumatera Utara (Sumut) masih tergantung pada sektor pertanian yang hanya memiliki rasio 23,57% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Padahal, Sumut memiliki keindahan alam serta budaya lokal yang magis untuk menarik wisatawan.
Melalui Danau Toba, Sumut menjadi salah satu provinsi yang dalam perkembangannya ditargetkan menjadi gerbang pariwisata Nasional bahkan Internasional.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025, Danau Toba termasuk ke dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), sehingga menjadi prioritas dalam pembangunan kepariwisataan.
Direktur Utama Badan Pengembangan Otorita Danau Toba (BPODT), Jimmy Bernando Panjaitan, menekankan pentingnya pengembangan pariwisata. Sebab saat ini Danau Toba termasuk ke dalam KSPN.
"Pariwisata menjadi salah satu sektor yang memiliki potensi besar untuk menggerakkan ekonomi," katanya pada akhir Februari 2024.
Dengan dimantapkannya posisi Danau Toba sebagai destinasi wisata Nasional dan Internasional, tentunya menjadi tujuan investasi di bidang kepariwisataan di Pulau Samosir tersebut.
Hal ini dapat dilihat dari data Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) yang menyebutkan sejak Juli 2021 pihaknya sudah bekerjasama dengan investor, yaitu PT. Labersa Hutahaen, dalam pengembangan Hotel Bintang 5, dan PT. Tobanta Nauli Indah untuk pengembangan Family Hotel.
Pada Desember 2023 lalu, BPODT juga sudah menetapkan pemenang tender untuk pengelolaan CV-04 untuk pengembangan Mixed-Use Village.
Investor yang akan mengerjakan Mix-use Village ini adalah developer dari Jakarta bernama PT. Mitra Jaya Realty, yang sudah berpengalaman membangun kawasan perumahan dan tower apartemen.
Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan BPODT Raja Malem Tarigan dalam keterangannya mengatakan jika tahun 2024 BPODT berencana melaksanakan 2 Gorundbreaking investor.
"Saat ini kami dalam tahap finalisasi design dan rencana tahapan pembangunan Mixed-Use Village seluas 7,4 Ha. Diharapkan akan bisa groundbreaking bulan Maret paling lama April tahun ini,” Kata Raja Malem Tarigan.
Dengan adanya realisasi penambahan investor di kawasan Danau Toba ini, tentunya Sumut optimis ke depan peluang investasi di kawasan danau terbesar di Asia Tenggara itu terus meningkat.
Hal ini tentunya dapat menjadikan lokomotif baru bagi perekonomian Sumut di luar sektor pertanian. Serta dapat menjadi dasar pembentukan kebijakan yang lebih optimal dalam mengembangkan potensi di bidang pariwisata.
Peran strategis pariwisata dalam perekonomian di suatu daerah, diprediksi akan semakin meningkat pada masa-masa mendatang, karena pariwisata mampu mentransformasi diri ke dalam kelompok industri terbesar dunia atau The World's Largest Industry.
Dijadikannya pariwisata Danau Toba sebagai lokomotif baru pertumbuhan ekonomi Sumut sudah senyatanya merupakan pilihan kebijakan strategis yang tepat.
(JW/RZD)