Startup Aquaculture eFishery Bangun Budidaya Perikanan di Kawasan Danau Toba

Startup Aquaculture eFishery Bangun Budidaya Perikanan di Kawasan Danau Toba
Startup Aquaculture eFishery Bangun Budidaya Perikanan di Kawasan Danau Toba (Analisadaily/Adelina)

Analisadaily.com, Medan - Startup aquaculture berbasis teknologi, eFishery berkomitmen membangun perikanan budidaya dari hulu hingga hilir melaluibpemanfaatan teknologi untuk menciptakan budidaya perikanan yang lebih produktif dan berkelanjutan bagi pelaku usaha budidaya perikanan di kawasan Danau Toba.

Hal ini dikatakan VP of Public Affair eFishery, Muhammad Chairil dalam silaturahminya bersama awak media di Medan.

Sekaligus eFishery berinisiatif untuk membantu sertifikasi Best Aquaculture Practices (BAP) kepada para pembudidaya tilapia KJA (Keramba Jaring Apung) di Danau Toba.

Sertifikasi BAP merupakan sertifikasi yang telah diakui secara global untuk memastikan praktik budidaya perairan yang dilakukan telah bertanggung jawab dan berkelanjutan.

"Seperti yang telah kita ketahui, budidaya komoditas perairan, baik itu ikan, udang, atau hewan laut lainnya telah menjadi bagian integral dari sistem produksi pangan global," ungkap Chairil.

Lebih lanjut Chairil menjelaskan, setidaknya dalam Program BAP ini menangani empat bidang penting keberlanjutan di setiap langkah rantai produksi akuakultur, yaitu lingkungan,
sosial, keamanan pangan, serta kesehatan dan kesejahteraan hewan.

"Dengan sertifikasi ini, eFishery berharap dapat membantu menambah kompetensi pembudidaya dalam melakukan ekspor ikan," bilang Chairil.

Untuk menyukseskan program itu, eFishery juga berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan. Salah satunya dengan melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten Dairi serta Kabupaten Simalungun untuk membahas serta merumuskan praktik terbaik budidaya perikanan berkelanjutan di
Danau Toba serta inisiatif yang bisa membawa dampak positif secara sosial di lingkungan sekitar.

"Sebelumnya eFishery telah melakukan audiensi untuk silaturahmi dengan Pj Gubernur Sumatra Utara, Hassanudin sekaligus juga membahas topik-topik penggunaan teknologi dalam perikanan budidaya untuk menciptakan proses budidaya yang berkelanjutan," kata Chairil.

Secara spesifik, pertemuan ini bertujuan untuk menjelaskan inisiatif yang akan diliakukan oleh eFishery tentang budidaya perikanan berkelanjutan di kawasan Danau Toba.

Khusus di Sumatra Utara, eFishery telah hadir di beberapa daerah yang cukup strategis, seperti Deli Serdang, Toba, Simalungun, Asahan, Mandailing Natal, Serdang Bedagai, dan Tapanuli Selatan.

"eFishery memiliki lebih dari 3.000 pembudidaya yang tergabung dalam keseluruhan ekosistem eFishery (Kabayan, program kemitraan hingga pemanfaatan eFeeder) di seluruh Sumatra. Jumlah aktif feeder di seluruh daerah Provinsi Sumatra Utara berjumlah 176 unit, secara global eFishery telah mendukung 200.000 pembudidaya dengan 1.1 juta kolam aktif di 280 Kota/Kabupaten," sebut Chairil.

Sebagai perusahaan teknologi akuakultur pertama yang mengembangkan inovasi di bidang akuakultur. eFishery yang didirikan pada tahun 2013 mendisrupsi metode budidaya ikan dan udang tradisional dengan menyediakan solusi berupa teknologi dalam ekosistem akuakultur dengan menawarkan platform end-to-end yang menyediakan akses terhadap pakan, pendanaan, dan pasar untuk pembudidaya ikan dan udang.

Cita-cita besarnya eFishery bertujuan untuk membangun ekosistem akuakultur di Indonesia, yang tidak hanya menguntungkan, namun juga berkelanjutan.*

(DEL)

Baca Juga

Rekomendasi