Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Jakarta — Pada tahun ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menjadi salah satu kementerian yang mengikuti program Pelatihan Literasi Digital Sektor Pemerintahan (LDSP). Partisipasi Kemendikbudristek terwujud dalam penyelenggaraan Webinar Literasi Digital kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kemendikbudristek.
Webinar dan e-Learning Literasi Digital ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan diikuti lebih dari 80.000 Pegawai ASN Kemendikbudristek yang terdiri dari PNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Webinar berlangsung secara hibrida mulai 25 s.d. 28 Maret 2024.
Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, mengatakan bahwa digitalisasi manajemen ASN merupakan hal yang penting di tengah era perkembangan teknologi terkini. Ia menilai, digitalisasi tata kelola ASN tidak hanya berupa penyediaan alat teknologi, namun juga pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu mengoperasikan teknologi tersebut.
“Kapabilitas SDM dengan literasi digital yang memadai adalah kunci mewujudkan organisasi kementerian dengan pola pikir digital (Digital Mindset),” ucap Nadiem di Jakarta, Senin (25/3).
Menteri Nadiem menambahkan, kapabilitas literasi digital terbagi dalam empat dimensi, yaitu dimensi ketrampilan digital, dimensi etika digital, dimensi kebudayaan digital, dan dimensi keamanan digital. Melalui pemahaman empat dimensi tersebut, SDM Kemendikbudristek dapat membangun karakter yang tangguh, jiwa nasionalisme yang tinggi, dan kemampuan komunikasi yang handal. Kemendikbudristek menyambut baik rancangan Kemenkominfo dalam penyelenggaran pelatihan digital sektor pemerintahan bagi ASN Kemendikbudristek.
"Melalui pelatihan ini, semoga seluruh ASN Kemendikbudristek mampu mendayagunakan berbagai elemen dalam teknologi digital untuk menguatkan budaya inovasi, meningkatkan kinerja, dan memberikan nilai tambah dalam pelayanan pada masyarakat, khususnya upaya kita dalam melanjutkan Gerakan Merdeka Belajar,” tegas Nadiem.
Dalam kesempatan yang sama, Menkominfo, Budi Arie Setiadi mengatakan, peningkatan kemampuan pemanfaatan internet secara aman dan produktif terbukti semakin penting di tengah pesatnya penetrasi teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari. Budi menilai, kondisi tersebut harus menggugah kesadaran masyarakat, khususnya ASN dalam meningkatkan literasi digital di Indonesia.
Budi mengatakan, pemerintah melalui Kemenkominfo akan menghadirkan LDSP secara masif untuk terus meningkatkan angka indeks literasi digital Indonesia yang mana tahun 2023 berada di 3,65% dari skala 5%, atau setara dengan tingkat sedang. Secara ekonomi, literasi digital bermanfaat untuk peningkatan kompetensi tenaga kerja, partisipasi masyarakat yang tinggi dalam kegiatan berbasis ekonomi digital, dan mewujudkan inklusi digital.
Selain aspek ekonomi, literasi digital juga berpengaruh pada aspek sosial dan budaya. Pengaruh tersebut membantu masyarakat bereaksi bijak dalam perkembangan teknologi sehingga mampu terhindar dari dampak negatif pemanfaatan teknologi tersebut.
“Sejak tahun 2017, program literasi digital Kominfo telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 24,8 juta peserta di Indonesia. Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) telah memiliki 142 jejaring dari berbagai latar belakang, baik komunitas, akademisi, perusahaan teknologi, dan organisasi masyarakat. GNLD juga menjadi upaya pemerintah untuk memperkuat kecakapan digital dasar masyarakat, mencegah penyebaran konten negatif, serta menciptakan ruang digital yang aman dan produktif,” ucap Budi.
Pentingnya kecapakan digital juga disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam sambutannya melalui video sebelum webinar dimulai. Jokowi menilai, tantangan di dunia digital semakin besar, salah satunya adalah munculnya konten negatif dan meningkatnya jumlah kejahatan pada ruang digital.
“Kewajiban kita untuk terus menciptakan lebih banyak konten-konten kreatif, membanjiri ruang digital dengan konten positif, sehingga membuat ruang digital yang mendidik, menyejukkan, dan menyerukan perdamaian,” tegasnya.
Selanjutnya, Presiden Jokowi menambahkan bahwa literasi digital adalah kerja besar bagi semua pihak untuk melahirkan banyak dampak positif dari penggunaan internet dan melahirkan masyarakat yang melek literasi digital.
“Semoga semangat ini terus berkembang sehingga mendorong berbagai inisiatif di tempat lain, melakukan kerja konret agar masyarakat semakin cakap memanfaatkan internet untuk kegiatan edukatif dan produktif,” tegas Jokowi.
(REL/RZD)