PDAM Mual Natio Tarutung Naikkan Tarif Air

PDAM Mual Natio Tarutung Naikkan Tarif Air
Direktur PDAM Mual Natio Tarutung, Lamtagon Manalu (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Tarutung - Perusahaan Daerah Air Minim (PDAM) Mual Natio, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) akan melakukan penyesuaian dan menaikkan tarif air kepada pelanggan.

Direktur PDAM Mual Natio, Lamtagon Manalu mengatakan, adapun penyesuaian dan kenaikan tarif air dilakukan secara bervariasi.

Menurutnya, untuk pelanggan kategori umum sosial kenaikan tarif 10 persen. Untuk rumah tangga dibagi 4 ketergori yakni rumah tangga A, B, C, dan D.

Untuk rumah tangga A dan B kenaikan tarif 26 persen. Untuk rumah tangga C kenaikan 40 persen, sedangkan rumah tangga D 45 persen.

"Sedangkan untuk instansi pemerintah pusat 40 persen, dan niaga bisnis kenaikan 50 persen," ujarnya saat memberi keterangan di Kantor PDAM setempat, Jumat (19/4).

Dia mengatakan, penyesuaian dan kenaikan tarif ini dilakukan untuk mengimbangi biaya produksi.

Menurutnya tarif lama yang telah ditetapkan sejak tahun 2015 lalu untuk kondisi sekarang dengan meningkatnya harga kebutuhan produksi yang mendukung sudah tidak imbang, sehingga tidak bisa dipertahankan.

"Artinya kalau kita asumsikan misalnya, tahun 2015 itu harga pipa yang 5 inci 1 batang itu hanya sekitar Rp 207 ribu, sekarang sudah Rp 550 ribu, jadi harganya sudah lebih dari 2 kali lipat, sehingga tarif yang ditetapkan tahun 2015 lalu itu sudah tidak bisa dipertahankan untuk mengimbangi biaya produksi," ucapnya.

Lamtagon juga menambahkan, berdasarkan audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dengan kondisi tarif yang berlaku saat ini, PDAM Mual Natio mengalami kerugian sekitar Rp 350 per kubik air.

"Artinya setiap terjual air 1 kubik, maka PDAM Mual Natio mengalami kerugian sekitar Rp 350 rupiah," ungkapnya.

Untuk itu pihaknya berharap dengan diberlakukannya penyesuaian dan kenaikan tarif ini kiranya dapat mendukung biaya produksi dan peningkatan pelayanan kepada pelanggan.

Apalagi kata dia, untuk daerah Tarutung yang berkisar 8 ribuan pelanggan sering mengalami gangguan yang dapat mengganggu kelancaran air kepada pelanggan.

"Seperti pecah pipa dan longsor. Untuk itu dengan kenaikan tarif ini disilah kami perlu meningkatkan pelayanan supaya kebutuhan masyarakat itu bisa terpenuhi apabila terjadi ganguan," imbuhnya.

(CAN/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi