Anak-anak digambarkan di sebuah kamp di kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada 5 April 2024. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)
Analisadaily.com, Jenewa - Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Hak Asasi Manusia (HAM), Volker Turk mengutuk keras serangan Israel baru-baru ini di Rafah yang mengakibatkan tewasnya banyak wanita dan anak-anak
Turk memperingatkan agar tidak melakukan serangan besar-besaran ke wilayah yang dihuni lebih dari 1,2 juta warga sipil, mengatakan bahwa hal tersebut akan melanggar hukum kemanusiaan dan HAM internasional, yang kemungkinan berujung pada terjadinya lebih banyak kekejaman.
"Pada Maret lalu, Dewan Keamanan PBB menyerukan gencatan senjata segera," kata Turk dalam sebuah pernyataan pada Selasa (23/4).
Dilansir dari Antara, Rabu (24/4), selain itu, dia menggarisbawahi perlunya solidaritas global untuk melindungi warga sipil di Rafah, seraya menceritakan tragedi baru-baru ini seperti bayi prematur yang dilahirkan dari seorang ibu yang terluka parah akibat serangan udara serta kematian banyak anak dan wanita dalam berbagai serangan terpisah.
Komisaris HAM PBB itu menyerukan tindakan segera untuk menghentikan penderitaan ini, menyerukan investigasi independen terhadap laporan kuburan massal dan penghancuran fasilitas medis. Dia menekankan kebutuhan mendesak untuk gencatan senjata, pembebasan sandera, dan bantuan kemanusiaan tanpa hambatan.
(CSP)