Pilkada Deliserdang: Akankah Politik Dinasti Terjadi Lagi?

Pilkada Deliserdang: Akankah Politik Dinasti Terjadi Lagi?
Ilustrasi pemungutan suara (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Lubukpakam - Perjalanan politik Kabupaten Deliserdang pernah mencatatkan sejarah unik. Pertama kalinya perhelatan pemilihan kepala daerah (pilkada) Bupati dan Wakil Bupati Deliserdang tahun 2019-2024 mengompetisikan pasangan petahana Ashari Tambunan bersama Muhammad Ali Yusuf Siregar melawan kotak kosong.

Peristiwa politik ini merupakan catatan sejarah buruk partai politik di Kabupaten Deliserdang sebagai ‘pemilik’ hajatan 5 tahunan itu karena harus dikalahkan dengan pamor dan kepiawaian Ashari Tambunan selaku calon petahana saat itu.

Sebagai pemilik hajatan pesta demokrasi tersebut, semua parpol tak punya nyali dan tidak punya eksistensi dengan mendukung pasangan Ashari Tambunan-M Ali Yusuf Siregar sebagai calon bupati dan wakil bupati saat itu.

Semua parpol saat itu menjadi ‘boneka’. Ironi bila ada kompetisi politik seperti pilkada yang dilawan justru kotak kosong. Layakkah parpol yang ada disebut partai berintegritas untuk bangsa ini?

Perjalanan politik Deliserdang dalam kurun waktu 20 tahun terakhir mencatat sejarah dikuasai politik dinasti. Selama 10 tahun atau dua periode, Amri Tambunan menjabat Bupati Deliserdang yang terpilih melalui dua mekanisme berbeda.

Periode pertama 2004-2009, Amri Tambunan berpasangan dengan Yusuf Sembiring terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Deliserdang lewat pemilihan di legislatif. Periode selanjutnya, 2009-2014 melalui pilkada langsung pertama, berpasangan dengan Zainuddin Mars, kembali terpilih.

Usai 10 tahun memimpin, tampuk kekuasaan ‘diwariskan’ Amri Tambunan kepada adik kandungnya, Ashari Tambunan, yang terpilih pada pilkada 2014-2019 berpasangan dengan Wakil Bupati Zainuddin Mars.

Cerdas dan terampil mengendalikan situasi politik di Deliserdang, Ashari Tambunan kembali terpilih menjadi Bupati Deliserdang periode ke-2 berpasangan dengan Muhammad Ali Yusuf Siregar pada pilkada 2019-2024.

Pada pilkada inilah terbukti kematangan penguasaan politik Ashari Tambunan yang mampu mengendalikan dan ‘menyetir’ parpol di Deliserdang sehingga dirinya bersama M Ali Yusuf Siregar melenggang berkompetisi melawan kotak kosong.

Peluang Terjadi

Membaca sejarah perpolitikan di Deliserdang, politik dinasti tidak bisa terelakkan. Setuju tidak setuju, sedang tidak senang, tidak salah bila politik dinasti berlangsung di bumi Deliserdang, Secara konstitusi sah. Tidak ada yang salah. Sebab peraturan yang ada di Indonesia tidak melarang setiap warganya untuk mendapatkan hak politik tersebut.

Akankah pilkada Deliserdang yang bakal digelar 27 Nopember 2024 mendatang kembali menghasilkan pemerintahan yang lahir dari praktik politik dinasti?

Menjawab pertanyaan di atas, sangat mungkin politik dinas kembali terulang lagi di Deliserdang. Sebabnya, ‘kuku’ kekuasaan keluarga Amri Tambunan dan Ashari Tambunan masih mengakar dan peluang itu terbuka lebar.

Sempat terdengar kabar bahwa Adlin Tambunan (Wakil Bupati Serdangbedagai sekarang) yang merupakan anak kandung Ashari Tambunan, mendapat tugas politik dari Partai Golkar untuk mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati.

Belakangan tersiar kabar, Adlin tetap memilih akan kembali bertarung di pilkada Serdangbedagai (Sergai) melanjutkan kebersamaannya dengan Darma Wijaya (Bupati Sergai). Kabar ini menjadi sinyal bahwa politik dinasti di Deliserdang tidak bakal terjadi.

Namun sinyal kuat datang dari dr Asri Ludin Tambunan yang telah mendaftarkan dirinya bakal maju di Pilkada Deliserdang melalui partai Golkar. Asri Ludin merupakan anak kandung dari Amri Tambunan dan saat ini menjabat Kepala Dinas Kesehatan Deliserdang.

Fakta politik dinasti akan kembali terulang jelas tersaji. Namun fakta ini hanya akan terjadi bila Asril Ludin Tambuna direkomendasikan Golkar sebagai calon yang diusung dan tentunya harus menuntaskan koalisi dengan parpol lainnya. Pasalnya, Golkar hanya punya 7 kursi di legislatif dan harus melengkapi 3 kursi lagi agar bisa diusung secara konstitusi.

Peluang besar terjadinya lagi politik dinasti di Deliserdang juga dilhat dari keberadaan sosok wanita hebat Anita Lubis. Politisi wanita ini adalah anggota DPRD Provinsi Sumatera utara dari Fraksi Partai Demokrat. Pada pileg 14 Pebruari 2024 kemarin, Anita Lubis kembali terpilih sebagai caleg dari daerah pemilihan Deliserdang sehingga duduk untuk periode kedua.

Kemungkinan menjadi bakal calon bupati maupun wakil bupati Deliserdang pada pilkada mendatang sangat besar peluangnya. Pasalnya Anita lubis merupakan istri Amri Tambunan dan sudah punya pengalaman ikut mendampingi suaminya memimpin Deliserdang sebagai Ketua TP-PKK Deliserdang serta posisi lain yang mengikuti sebagai istri bupati.

Peluang besar Anita Lubis juga didukung kapasitasnya sebagai Ketua Demokrat Deliserdang yang saat ini memiliki 4 kuri di DPRD Deliserdang. Modal politik ini menjadi modal kuat bila dibandingkan peluang anak tirinya dr Asri Ludin Tambunan yang tidak punya modal politik untuk melakukan tawar-menawar.

(AK/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi