M Ali Yusuf Siregar (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Lubukpakam - Perhelatan demokrasi pemilihan kepala daerah (pikada) baiktingkat kabupaten/kota maupun provinsi akan serentak digelar diIndonesia 27 November 2024 mendatang.
Suasana politik mulaimemanas disejumlah provinsi dan kabupaten/kota yang menggelar pilkada. Termasuk di Kabupaten Deliserdang, Provinsi Sumatera Utara.
Parpol pemilik kursi di DPRD Deliserdang sudah mulai membuka pendaftaran bakal calon kepala daerah baik bupati dan wakil bupati. Bahkan sudah ada beberapa menutup proses pendaftarannya seperti partai Golongan dan Karya (Golkar) danPartai Keadilan Sejahtera (PKS).
Ada banyak tokoh yang muncul dari proses pendaftaran di sejumlah parpol yang membuka pendaftaran tersebut gunamenjaring sosok layak untuk diusung khususnya posisi bakalcalon (balon) bupati.
Mayoritas sosok yang muncul mendaftar dari kalangan politisi termasuk ketua partai di Kabupaten Deliserdang
Salah satu sosok yang elu-elukan adalah Muhammad Ali Yusuf Siregar yang juga bupati dan wakil bupati Deliserdang sisa periode 2019-2024. Sampai per hari ini, Yusuf Siregar sudah mengambil formulir pendaftaran bakal calon bupati dipartai Golkar, PPP, PKB, PKS, PDIP dan PAN.
Keseriusan Yusuf Siregar maju pada Pilkada Deliserdang terlihat jelas dan bermain terbuka. Tidak seperti banyak tokoh yang maju cenderung melakukan ‘cek ombak’ terlebih dulu. Bila ombaknya bagus dan terlihat punya peluang, akan maju dan serius. Namun bila ombaknya kencang dan potensi menenggelamkan atau landai tanpa ombak, lebih baik sadar diridan undur diri.
Sangat wajar bila Yusuf Siregar bakal calon paling potensialdan maju dengan percaya diri. Selain sudah berpengalaman sebagai calon petahana memimpin Deliserdang, Yusuf Siregar merupakan Ketua Partai Nasional Demokrat (NasDem) Kabupaten Deliserdang. Fantastisnya lagi, kursi NasDem dilegislatif Deliserdang sebanyak 7 kursi sehingga menyisakan kekurangan 3 kursi lagi untuk mulus diajukan ke KomisiPemilihan Umum (KPU).
Setiap parpol dalam menyiasati dan membaca peta pilkada Deliserdang pastilah punya pertimbangan potensi untuk menang. Mustahil estimasi yang ditargetkan tidak untuk menang.Orientasi politik yang menjadi kelaziman termasuk dalam pilkada adalah kemenangan sehingga sosok calon yang bakal diusung juga harus punya potensi besar untuk menang.
Pertimbangan sosok inilah yang kini menjadi fenomenajelang pilkada Deliserdang. Fenomena 'rebutan' Yusuf Siregar dari sejumlah tokoh termasuk parpol kini menjadi salah satu isufenomenal yang merebak.
Sejumlah tokoh partai yang tersirat ingin maju, terlihatmembangun strategi opini dengan mencoba menghubungkan kelayakan seakan-akan Yusuf Siregar punya kecocokan danpotensi menang dengan sejumlah tokoh yang bisa mendampingi sebagai calon wakil bupati.
Pencocokan dan pelayakan itu terlihat dari sejumlah opiniyang saat ini sudah terbangun. Bahkan ada tokoh yang telah membuat akronim dari nama Yusuf Siregar dengan tokoh tersebut bila kelak resmi berpasangan dengan dirinya.
Banyak isu-isu di lapangan menyebutkan bahwa parpolpemilik kursi di DPRD Deliserdang termasuk tokoh-tokohpolitik membangun citra ini. Namanya juga politik. Ya memangharus menggunakan strategi politik untuk mencapa tujuanpolitik yang didinginkan.
(AK/RZD)