BPS: 408 Ribu Jiwa Menganggur di Sumut

BPS: 408 Ribu Jiwa Menganggur di Sumut
Kepala BPS Sumut, Nurul Hasanudin (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, sebanyak 408 ribu orang di Sumatera Utara (Sumut) berstatus pengangguran. Hal ini berdasarkan struktur angkatan kerja pada Februari 2024 di Provinsi Sumut terdiri dari 7,592 juta orang penduduk yang bekerja.

Kepala BPS Sumut, Nurul Hasanudin mengatakan, jika dibandingkan Februari 2023, jumlah angkatan kerja meningkat sebanyak 131 ribu orang, dan pengangguran turun sebanyak 5 ribu orang.

"Kalau secara nasional itu tercatat sebanyak 7,2 juta pengangguran, maka sebanyak 408 ribu berasal dari Sumut," katanya, Senin (6/5).

Sementara Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengalami penurunan dibanding Februari 2023. TPAK Februari 2024 sebesar 70,30 persen, turun 0,30 persen poin dibanding Februari 2023.

TPAK adalah persentase banyaknya angkatan kerja terhadap banyaknya penduduk usia kerja. TPAK mengindikasikan besarnya persentase penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi di suatu negara/wilayah.

Berdasarkan jenis kelamin, pada Februari 2024, TPAK laki-laki sebesar 83,95 persen, lebih tinggi dibanding TPAK perempuan yang sebesar 56,75 persen.

Sementara bila dibandingkan Februari 2023, TPAK Laki-laki mengalami kenaikan sebesar 0,12 persen poin sedangkan TPAK Perempuan mengalami penurunan sebesar 0,70 persen poin.

Diterangkan Hasan, berdasarkan hasil Sakernas Februari 2024, 3 lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja paling banyak adalah Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yaitu sebesar 29,01 persen.

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor sebesar 21,91 persen dan Industri Pengolahan sebesar 10,20 persen.

"Mengenai lapangan pekerjaan dalam menyerap tenaga kerja ini masih sama dengan Februari 2023," ucapnya.

Bila dibandingkan Februari 2023, hampir semua lapangan pekerjaan mengalami peningkatan. Terbesar ada pada lapangan pekerjaan Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor tercatat 191 ribu orang.

Lalu, lapangan pekerjaan Konstruksi ada 57 ribu orang dan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib ada 50 ribu orang. Sementara lapangan pekerjaan Jasa Lainnya menjadi lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan paling besar yaitu sebanyak 89 ribu orang.

Pada Februari 2024 tercatat juga penduduk bekerja paling banyak berstatus buruh/karyawan/pegawai, yaitu sebesar 38,27 persen, sementara yang paling sedikit berstatus pekerja bebas pertanian yaitu sebesar 2,51 persen.

Dibandingkan Februari 2023, penduduk bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tidak tetap, berusaha dibantu buruh tetap, berusaha sendiri dan pekerja bebas di nonpertanian mengalami kenaikan masing-masing sebesar 0,86 persen poin, 0,43 persen poin, 0,21 persen poin, dan 0,12 persen poin.

Berdasarkan status pekerjaan utama, penduduk bekerja dapat dikategorikan menjadi kegiatan formal dan informal. Penduduk yang bekerja pada kegiatan informal sebanyak 4,372 juta orang (57,58 persen), sedangkan yang bekerja pada kegiatan formal sebanyak 3,221 juta orang (42,42 persen).

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi