Keberadaan Pantai Kuala sudah ada sejak lama namun geliatnya sebagai destinasi wisata professional baru mulai dilakukan sejak tahun 2022. Pengelolaannya dipimpin Safril, Kepala Desa Bagan Kuala, didukung Lantamal 1 Belawan dan Pemkab Serdang Bedagai. Sejak saat itu Pantai Merdeka diberi julukan Kampung Bahari Nusantara.

Beberapa fasilitas telah dibangun diantaranya jembatan beton yang merupakan akses masuk menuju lokasi Pantai Merdeka. Selain itu, telah dibangun sarana air bersih dan MCK sebagai pendukung fasilitas umum bagi para wisatawan.

Selama dua tahun terakhir perkembangan wisata Pantai Kuala mulai dirasakan dan telah mampu menyumbang PAD bagi Kabupaten Serdang Bedagai dari sektor pariwisata. Pantai Kuala mulai menjadi pilihan wisata alternatif khususnya bagi warga Kecamatan Tanjung Beringin dan warga kecamatan lain yang berdekatan seperti dari Kecamatan Sei Rampah dan Teluk Mengkudu.

Menurut Safril, Kepala Desa Bagan Kuala, “Pengunjung ramai datang di setiap akhir pekan dan kehadiran pengunjung akan memuncak saat ada acara hiburan. Beberapa kali pengelola menyelenggarakan hiburan kesenian seperti pentas keyboard tunggal, festival layang-layang, dan lomba karaoke lagu dangdut”.

Adanya acara kesenian ini membawa dampak yang signifikan dalam menarik wisatawan. Namun sayang, pengelolaan acara kesenian ini belum dikelola dengan maksimal. Masih banyak kekurangan dalam penyelenggaraan acara baik dari sisi manajemen tim penyelenggara, desain grafis media promosi seperti desain poster, spanduk, id card, atau photobooth, serta tata panggung dan artistik visual.

Tim Dosen Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan melakukan pendampingan pelatihan penyelenggaraan festival kesenian bagi pengelola wisata Pantai Kuala. Kegiatan ini dilaksanakan di Pantai Kuala, pada Rabu (8/05). Program ini merupakan rangkaian kegiatan Pengabdian Kemitraan Wilayah (PKW) dibawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unimed. Tim pelatihan diketuai oleh Drs. Fuad Erdansyah, M.Sn dengan anggota Mukhlis, M.Sn, Drs. Azmi, M.Si, Ifwanul Hakim, M.Si, dan Aqsa Mulya, M.Sn.

Para dosen memberikan penguatan kepada pengelola Pantai Kuala berupa masukan tentang konsep artistik dan manajemen pengelolaan festival masyarakat. Sebagai bentuk konkrit dari pelatihan ini, pada hari itu tim pelatihan berkolaborasi dengan mitra langsung melakukan praktik perancangan artistik menggunakan media kain dan bambu yang didesain menjadi ikon dan spot foto sebagai daya tarik wisatawan di Pantai Kuala.

Di akhir kegiatan, tim pelatihan menyerahkan bantuan berupa kain beragam warna, tenda payung, bambu, dan tempat sampah sebagai bentuk dukungan bagi kemajuan wisata Pantai Kuala.

“Kami berterimakasih kepada tim Dosen Unimed atas kunjungan dan sumbangan ilmunya. Diskusi hari ini membuka wawasan dan menambah semangat kami dalam mengembangkan potensi wisata Pantai Kuala ini,” tutup Safril.

(REL/BR)