Cerita Mahyaruddin ‘Ranggiting’, Panen Madu Rp 6 Juta per Bulan di Sidikalang

Cerita Mahyaruddin ‘Ranggiting’, Panen Madu Rp 6 Juta per Bulan di Sidikalang
Cerita Mahyaruddin ‘Ranggiting’, Panen Madu Rp 6 Juta per Bulan di Sidikalang (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Sidikalang - Mahyaruddin Nadeak (44) warga Dusun 1, Desa Lae Pinang, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, menjadikan ternak madu sebagai sumber kekuatan ekonomi keluarga.

Dia menyebut, memperoleh penghasilan rata-rata Rp 6 juta per bulan mengandalkan piaraan di 200 kotak koloni kumbang jenis Apis Cerana. Kotak dimaksud disebar di areal pertanian dan lahan warga yang kurang terurus.

“Syukur kepada Tuhan, saya bisa menghidupi keluarga lewat ternak madu. Rata-rata Rp6 juta per bulan,” kata Mahyaruddin, Selasa (28/4).

Dalam 1 bulan, dia mengumpulkan 20 sampai 25 botol madu. Saat musim bunga tanaman dan kemarau, cairan berkandungan vitamin tinggi itu lebih banyak. Namun, ada kalanya nihil.

Usaha tersebut dintensifkan 6 tahun terakhir. Sebelumnya, dia menggeluti pertanian, tetapi hasilnya tak menentu. Sementara biaya pendidikan 6 orang si buah hati kian bengkak.

“Mudah menjinakkan lebah. Syaratnya, kenali ‘ratunya’. Kalau sudah bisa pegang ratu, yang lain pasti jinak. Jadi, dibutuhkan nyali atau keberanian,” ujar Mahyaruddin.

Diungkapkan, pekerjaan tersebut mesti teliti. Jika ratu terpijak, maka koloni akan pergi. Mereka bagai kehilangan induk. Setelah memiliki banyak pengalaman, Mahyaruddin kini dikerumuni kumbang tanpa sengatan.

Pria ini merasa sudah bersahabat dengan kumbang, dalam Bahasa Batak disebut ‘ranggiting’. Putranya, Fadli Nadeak, pelajar SD kelas 5 membantunya merawat organisme tersebut.

Koloni lebah itu mirip seperti satu negara, kata Mahyaruddin. Ratunya ada 1. Tugasnya, mengatur pekerjaan dan strategi. Ratu tidak pernah keluar kandang. Perannya juga memproduksi madu. Jadi, selalu di dalam sarang. Namanya ratu, makan minum dan kebutuhan lainnya diantar pasukan.

“Profil ratu dimaksud sangat istimewa. Besar dan cantik. Macam manalah kalau disebut ratu,” kata Mahyaruddin.

Selain itu ada beberapa menteri. Petugas lainnya adalah ‘pengamanan’, yakni bersiaga di pintu koloni. Prajurit mencari makanan, selanjutnya dibawa ke sarang. Bila kumbang sudah tua, biasanya lebih banyak di kandang dan diberi makan.

Guna menimba ilmu, Mahyaruddin bergabung dalam wadah Inspirator Lebah Madu Indonesia (ILMI) dan Komunitas Lebah Madu Dairi. Pria ini mengutarakan, siap berbagi pengalaman bila dibutuhkan.

(SSR/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi