Barang titipan berupa satu paket makanan yang diamankan petugas P2U Rutan Tarutung yang diduga berisi Narkoba jenis sabu (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Tarutung - Petugas Pengaman Pintu Utama (P2U) Rumah Tahanan Negara (Rutan) kelas II B Tarutung mengamankan satu paket barang titipan barang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang diduga berisi sabu
Penemuan sabu berawal ketika petugas P2U Rutan Tarutung melakukan pemeriksaan terhadap orang dan barang titipan yang masuk dan keluar pada Jumat, (31/5) pukul 12.40 WIB.
Hasil pemeriksaan, petugas menemukan barang yang diduga sabu dan sebuah pipet yang terbungkus rapi di bungkusan makanan.
Karutan Kelas II B Tarutung, Ismet Sitorus mengatakan saat ini pihaknya sedang berkoordinasi kepada pihak Kepolisian Resort Tapanuli Utara.
"Saat ini kami sedang berkoordinasi dengan pihak Polres Taput sekaligus menyerahkan terduga dan barang bukti untuk proses hukum selanjutnya," ujarnya, Jumat (31/5).
Pihaknya mengapresiasi kinerja petugas yang telah berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba ini ke dalam Rutan.
"Saya sangat berterima kasih dan memberi apresiasi kepada seluruh tim jajaran keamanan dan Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan karena menggagalkan penyusupan sabu oleh pengunjung yang datang untuk menitip makanan ke salah satu warga binaan," ucapnya.
Dia juga memberikan arahan kepada seluruh petugas agar tetap waspada dan cermat terhadap setiap pelayanan kunjungan besuk.
"Hal ini perlu dilakukan, mengingat potensi adanya penyelundupan barang terlarang," tandasnya.
Dia menegaskan, status zero
handphone, pungutan Liar, dan narkoba di Rutan kelas II B Tarutung harus terus dilakukan dan merupakan komitmen bersama dan sesuai instruksi pimpinan.
"Mari kita kukuhkan back to basic pemasyarakatan yang terdiri dari deteksi dini, pemberantasan narkoba serta meningkatkan sinergitas terhadap Aparat Penegak Hukum (APH). Melakukan pemetaan permasalahan yang ada di lingkungan kerja sehingga dapat dilakukan deteksi dini terhadap hal-hal yang sekiranya akan menjadi potensi masalah," pungkasnya.
(CAN/CSP)