Ribuan Massa Minta Hentikan Kejahatan Kemanusiaan di Palestina

Ribuan Massa Minta Hentikan Kejahatan Kemanusiaan di Palestina
Pengunjuk rasa mengangkat poster berisi gambar Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu saat aksi di depan Masjid Raya Al Mashun di Jalan Mahkamah, Kota Medan, Sabtu (1/6). (Analisadaily/Cristison Sondang Pane)

Analisadaily.com, Medan - Seruan ‘Free Palestine’ dari atas mobil komando mendorong semangat ribuan masyarakat yang bergabung di Forum Solidaritas Peduli Palestina untuk terus bertekad memberikan dukungan kepada rakyat Palestina, saat unjuk rasa di depan Masjid Raya Al Mashun di Jalan Mahkamah, Kota Medan, Sabtu (1/6).

Agresi militer yang dilakukan oleh tentara Israel terhadap rakyat Palestina di Rafah sangat memprihatinkan. Dalam sepekan terakhir, kurang lebih 60 warga sipil tewas dan lainnya terluka di Rafah, mayoritas korbannya adalah anak-anak dan perempuan.

Israel sebelumnya mengultimatum warga Palestina di Rafah untuk menyelamatkan diri, dengan mengarahkan mereka ke blok-blok yang dijamin keamanannya. Namun serangan mereka justru menyasar blok-blok tersebut dan mereka berdalih serangan yang menewaskan puluhan orang pengungsi terjadi secara tidak sengaja.

Ketua Forum Forum Solidaritas Peduli Palestina, Heri Sucipto, mengatakan penderitaan yang dirasakan warga Palestina di Rafah bukan sekedar soal serangan saja, tapi juga mereka menjalani hidup yang sangat memprihatinkan. Mereka terpaksa berlindung di dalam tenda-tenda dengan ruangan dan pangan yang sangat terbatas.

Seorang anak di tengah pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina saat unjuk rasa Solidaritas Peduli Palestina di depan Masjid Raya Al Mashun, Kota Medan, Sabtu (1/6). Analisadaily/Cristison Sondang Pane
“Rafah merupakan kota terakhir yang masih bertahan dari gempuran israel, hal itu harus menjadi titik pusat perhatian masyarakat dunia internasional dalam mengakhiri genosida israel,” kata dia dalam siaran persnya.

Terdapat 1,5 juta jiwa yang terancam di sana, di lokasi yang menjadi gerbang satu satunya penghubung Jalur Gaza dengan dunia luar untuk menerima pasokan bantuan. Hancurnya Rafah akan menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian.

Karena itu, kata dia, sebagai bagian dari warga dunia yang memiliki nurani dan menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia, maka Heri menyatakan, bahwa yang dipraktekkan Israel dengan mengusir, menangkap, menghancurkan, membantai, dan menyengsarakan rakyat sipil di Jalur Gaza dan wilayah-wilayah lainnya di Palestina adalah praktek genosida yang dilakukan dalam bentuk genosida biologis (biological genocide), genosida kultur-budaya (culture genocide), dan genosida fisik (fisical genocide).

Pengunjuk rasa menunjukkan paster bertuliskan 'Stop Killing Palestinian Children' saat unjuk rasa di depan Masjid Raya Al Mashun, Kota Medan, Sabtu (1/6). Analisadaily/Cristison Sondang Pane
Kemudian, dia lanjut menjelaskan, mendukung pemerintah Indonesia untuk terus mendorong negara-negara non blok agar bersatu dalam menghentikan pembantaian dan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan zionis israel di Jalur Gaza.

Lalu meminta pemerintah Indonesia untuk mendesak diadakannya sidang Istimewa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) guna menghentikan agresi militer yang dilakukan tentara Israel. Membawanya ke Dewan Hak Asasi Manusia (Human Rights Council) di Jenewa untuk melakukan investigasi dan memberikan sanksi kepada Israel atas pembantaian dan genosida.

Unjuk rasa Solidaritas Peduli Palestina di depan Masjid Raya Al Mashun, Kota Medan, Sabtu (1/6). Analisadaily/Cristison Sondang Pane
“Menyeru segenap partai politik, organisasi massa dan lembaga-lembaga sosial kemanusiaan di Indonesia untuk segera bergerak menggalang solidaritas dan bantuan untuk korban kejahatan kemanusiaan dan genosida di Jalur Gaza,” tutur Heri.

Dia menambahkan, seluruh bangsa Indonesia dan umat Islam untuk memberikan kontribusi terbaik bagi warga di Jalur Gaza dalam bentuk doa, bantuan materil dan non materil sebagai upaya meringankan penderitaan rakyat Palestina, dan mengajak umat Islam melaksanakan salat gaib bagi syuhada di Palestina. Serta melakukan Qunut Nazilah guna mendoakan keselamatan bagi bangsa Palestina.

Salah satu peserta aksi memakai pengikat kepala bertuliskan 'Free Palestine' saat unjuk rasa Solidaritas Peduli Palestina di depan Masjid Raya Al Mashun, Kota Medan, Sabtu (1/6). Analisadaily/Cristison Sondang Pane
Ketua FUI Amar Ma'ruf Nahi Munkar (AMANAR), Indra Suheri, menyampaikan aliansi organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam Sumatera Utara bersatu, bergabung untuk menyuarakan misi kemanusiaan global. Konteksnya adalah aksi damai, lebih mengedepankan pendekatan persuasif kepada pihak terkait.

“Secara formal kami mengapresiasi, karena ini murni persoalan kemanusiaan, meskipun ada gesekan agama. Tapi, persoalan kemanusiaan itu akan diterima semua lapisan masyarakat apapun ideologi dan keyakinan mereka,” ucap Indra di sela-sela aksi.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi