Bustami Hamzah Tambah Libur ASN 2 Hari Saat Idul Adha

Bustami Hamzah Tambah Libur ASN 2 Hari Saat Idul Adha
Penjabat Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, (Analisadaily/Muhammad Saman)

Analisadaily.com, Banda Aceh - Pemerintah Aceh mengeluarkan keputusan tambahan libur bagi rakyat Aceh, terutama Aparatur Sipil Negara (ASN). Keputusan itu tentang Penetapan Tambahan Libur ASN setelah hari raya Idul Adha 1445 Hijriah di Aceh. Pemerintah Aceh meliburkan hari kerja untuk tanggal 19 dan 20 Juni 2024.

"Dengan ketentuan itu maka warga di Aceh akan benar-benar merasakan nikmat Hari Tasyrik selama empat hari awal Idul Adha, sesuai ketentuan dalam agama Islam, yang melarang umatnya melakukan aktivitas selama berlangsungnya Hari Tasyrik Idul Adha," kata Penjabat Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, Senin (10/6).

Bahkan umat Islam melakukan ibadah kurban dalam koridor Hari Tasyrik, di luar itu tak lagi namanya kurban. Dalam ketetapan tertanggal 30 Mei 2024 atau tanggal 21 Zulkaidah 1445 Hijriah, itu disebutkan, dua hari libur saat melengkapi Hari Tasyrik akan diganti dengan dua hari kerja di hari Sabtu berikutnya, yaitu Sabtu tanggal 22 Juni 2024 dan Sabtu tanggal 29 Juni 2024 di pekan berikutnya.

Bustami mengingatkan agar seluruh pimpinan unit untuk mengawasi stafnya serta memastikan benar benar masuk kerja pada hari pengganti, karena itu juga untuk memastikan kepada masyarakat tentang berjalannya pelayanan secara maksimal.

Penetapan Hari Libur untuk melengkapi Hari Tasyrik itu juga atas konsideran terkait UU dan Qanun-qanun menyangkut Keistimewaan Aceh, termasuk UUPA Nomor 11 tahun 2006 tentunya.

Sementara itu, salah seorang ulama muda sekaligus da’i ternama di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar, Ustaz Masrul Aidi yang juga Pimpinan Dayah Babul Maghfirah Cot Keu'eung Aceh Besar, menyambut positif Keputusan Gubernur Aceh terkait libur total Hari Tasyrik itu.

“Kita telah suarakan itu sejak lama, warga juga menanti kebijakan dari umaranya, alhamdulillah kini telah ditanggapi dan bahkan sudah dalam aksi nyata. Sebagai daerah otonomi khusus yang punya kekhususan dalam pelaksanaan syariat Islam, tentu saja ketetapan itu sangat kontekstual dengan penegakan syariat Islam di Aceh,” kata Ustaz Masrul.

Ditambahkan, agar SK itu jangan bersifat temporer dan parsial secara waktu, maka sudah saatnya kita ‘patenkan’ dengan pembuatan Qanun.

Dengan demikian, ketetapan itu akan permanen sifatnya, bukan hanya karena kehendak sosok pimpinan daerah.

“Saya pribadi sangat mengapresiasi Pak Pj Gubernur Bustami atas ketegasan beliau mengeluarkan penetapan itu, namun hendaknya segera bisa diqanunkan, sehingga siapapun Pemerintah Aceh ke depan, ia tak bisa merubah lagi ketetapan libur penuh saat Tasyrik itu. Kenapa Bali bisa menjalankan Hari Raya Nyepi secara penuh? Kita Aceh kan juga punya kearifan lokal yang harus dihormati oleh pihak manapun,” tegas Ustaz Masrul Aidi, pengasuh beberapa kelompok pengajian di Aceh Besar dan Banda Aceh.

(MHD/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi