OPINI

Memahami Lebih Dalam Budaya Serigala

Memahami Lebih Dalam Budaya Serigala
Budaya Serigala. (Analisadaily/Istimewa)

Oleh: Fangandrododo Ndruru dan Prof. Dr. Elisabet Siahaan, M.Ec.*

BUDAYA serigala adalah istilah yang digunakan untukmenggambarkan budaya organisasi yang kompetitif, agresif, dan fokus pada kinerja tinggi. Budaya organisasi merupakanfondasi yang kuat yang menggambarkan identitas suatuPerusahaan. Budaya organisasi mencakup nilai-nilai, keyakinan, dan asumsi bersama yang memandu perilakukaryawan sewaktu bekerja di perusahaan.

Budaya mencerminkan bagaimana karyawan melihat organisasi dan mempengaruhi cara mereka berperilaku di lingkungan kerja. Dalam konteks ini, budaya serigala mengacu pada lingkungan kerja di mana karyawan diharapkan untuk bersaing secara intensif, menunjukkan loyalitas tinggi terhadap perusahaan, dan siap mengorbankan diri demi kesuksesan organisasi.

Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan budayayang sangat kompetitif dan kadang-kadang tidak etis di beberapa organisasi, di mana karyawan merasa terdorong untuk mencapai target dan hasil yang tinggi tanpa memperhatikan konsekuensi moral atau etika.

Kita perlu memahami dan menerapkan sebahagian nilai-nilai budaya serigala yang kita anggap sesuai dengan nilai-nilai budaya Indonesia dan sesuai dengan keadaan bisnis yang kompetitif dan cepat berubah seperti nilai-nilai kompetitif, agresif, dan fokus pada kinerja tinggi. Budaya Serigala sesuai diterapkan di era saat ini karena:

1. Meningkatkan Daya Saing: Dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif dan berubah dengan cepat, budaya serigala dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya. Dengan mendorong karyawan untuk bekerja keras, bersaing secara sehat, dan mencapai target kinerja yang tinggi, perusahaan dapatlebih siap menghadapi tantangan pasar yang ketat.

2. Merangsang Inovasi dan Kreativitas: Budaya serigala yang mendorong kinerja tinggi dan insting untuk survivejuga dapat merangsang inovasi dan kreativitas di tempat kerja. Dengan adanya tekanan untuk mencapai hasil yang optimal dan untuk survive, karyawan cenderung mencari solusi baru dan berpikir kreatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi perusahaan.

3. Meningkatan Produktivitas: Budaya serigala yang efektif dapat meningkatkan produktivitas karyawan karena adanya dorongan untuk bekerja lebih keras dan mencapai target yang ditetapkan. Hal ini dapat berdampak positif pada kinerja perusahaan secara keseluruhan.

4. Mengembangkan Keterampilan: Dalam budaya serigala, karyawan sering kali didorong untuk terusmengembangkan keterampilan dan kompetensi merekasecara mandiri dan atau difasilitasi perusahaan guna mencapai tingkat kinerja yang diharapkan. Hal ini dapat membantu dalam pengembangan karir dan pertumbuhan profesional karyawan.

5. Memampukan untuk Berani Menghadapi Tantangan Bisnis: Di tengah dinamika bisnis yang cepat dan persaingan yang ketat, budaya serigala dapat menjadi aset penting bagi perusahaan untuk menghadapitantangan bisnis yang kompleks. Karyawan yang terbiasa bekerja dalam lingkungan kompetitif akan lebih siap menghadapi perubahan dan tantangan yang muncul.

Meskipun budaya serigala dapat memberikan sejumlah manfaat bagi perusahaan, penting untuk diingat bahwa implementasinya harus seimbang dan tetap memperhatikan aspek etika, keberlanjutan, dan kesejahteraan karyawan. Budaya kerja yang terlalu kompetitif dan agresif juga dapatberpotensi menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat dan menimbulkan stres bagi karyawan.

Oleh karena itu, pentingbagi perusahaan di Indonesia untuk mempertimbangkandengan cermat dampak dan implikasi dari budaya serigala dalam konteks budaya dan nilai-nilai lokal yang berlaku.

Perusahaan teknologi Samsung menerapkan budaya serigalayang kuat. Karyawan di Samsung diarahkan untuk bersaingsecara intensif, menunjukkan loyalitas tinggi terhadap perusahaan, dan siap mengorbankan diri demi kesuksesanorganisasi. Budaya kolektivisme juga menjadi ciri khas di Samsung, di mana karyawan dapat merasakan kepemilikan perusahaan dan berbagi tanggung jawab serta manfaat.

Samsung dikenal dengan inovasi dan investasi besar dalampenelitian dan pengembangan. Perusahaan ini terus mendorong batasan teknologi dengan produk-produk canggih seperti smartphone Galaxy, TV QLED, dan peralatan rumahtangga pintar. Investasi dalam teknologi 5G, kecerdasan buatan, dan Internet of Things (IoT) menunjukkan komitmen Samsung untuk tetap berada di garis depan inovasi teknologi.

Samsung memiliki jaringan operasional global denganfasilitas produksi dan pusat R&D di berbagai negara. Pendekatan global ini memungkinkan Samsung untuk merespons dengan cepat perubahan pasar dan kebutuhanpelanggan di seluruh dunia. Perusahaan ini juga mengutamakan efisiensi operasional melalui manajemenrantai pasokan yang ketat dan integrasi teknologi dalamproses produksinya.

Meskipun kesuksesan telah dicapai Samsung, perusahaan ini juga menghadapi tantangan dan kontroversi seperti persaingan ketat, hak cipta, dan regulasi teknologi. Samsung dapat mengatasi tantangan dan kontroversi yang dihadapi serta memperkuat posisinya sebagai pemimpin industri teknologi global. Sehingga tetap berada di garis depan inovasi dan mempertahankan kepercayaan pelanggan di pasar global. Dengan budaya organisasi yang tepat, Samsung terus tumbuh dan memimpin dalam industri teknologi yang kompetitif.

Budaya organisasi merupakan penentu keberhasilan sebuahorganisasi. Budaya organisasi yang buruk dapat menghambatpertumbuhan dan inovasi, sementara budaya yang sehat dan inklusif dapat meningkatkan kinerja dan kepuasan karyawan. Dalam menghadapi perubahan dan tantangan di era dinamis, budaya organisasi yang adaptif dan inklusif menjadi kuncikeberhasilan jangka panjang.

Perusahaan yang mampu mengelola budaya organisasi dengan bijaksana dapat menciptakan lingkungan kerja yang produktif, inovatif, dan berkelanjutan. Dengan menghargai peran budaya organisasi, perusahaan dapat membangun fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan dan kesuksesan di masa depan.

*Penulis adalah mahasiswa dan dosen S2 Ilmu Manajemen FEB USU

(BR)

Baca Juga

Rekomendasi