Cakada Sumut Semestinya Paham Konstruksi

Cakada Sumut Semestinya Paham Konstruksi
Sekretaris Gapeksindo Sumut, Joshua Fereira Pangaribuan didampingi praktisi konstruksi Sumut Erikson Lumbantobing, Edy Marpaung dalam bincang di Ruang Jurnalis Konstruksi, Jalan Sei Mencirim, Medan, kemarin. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Calon kepala daerah (Cakada) di Sumut semestinya harus memahami tentang dunia konstruksi karena daerah ini rawan infrastruktur yang butuh pembangunan maupun perbaikan.

Demikian Sekretaris Gapeksindo Sumut, Joshua Fereira Pangaribuan dalam bincang di Ruang Jurnalis Konstruksi, Jalan Sei Mencirim, Medan, kemarin.

Dikatakannya, wujud kemajuan sebuah daerah yang langsung bisa dilihat terlihat secara kasat mata adalah kondisi infrastruktur selaku karya dari dunia arsitek.

“Cara memandang satu daerah itu maju atau tidak adalah kondisi infrastrukturnya yang baik. Infrastruktur adalah karya dari dunia arsitek,” paparnya.

Karena itu, kata pengusaha muda ini, dunia konstruksi menjadi sangat seksi jika berbicara mengenai agenda politik seperti Pilkada 2024. Sebab, dunia konstruksi dapat menjadi bahan menjatuhkan maupun menaikkan elektabilitas seseorang yang ingin bertarung.

“Isu konstruksi jadi bahan negatif campaign untuk menjatuhkan seorang pemimpin, dan sebaliknya isu ini juga bisa menjadi salah satu indikator untuk menaikkan elektabilitas seseorang,” katanya saat berbicara pada diskusi yang dihadiri praktisi konstruksi Sumut Erikson Tobing, Edy Marpaung dan kalangan jurnalis ini.

Sementara itu, Edy Marpaung mengatakan pemahaman seorang pemimpin dalam dunia konstruksi memang hal yang penting untuk kemajuan sebuah daerah. Sebab pemahaman itu akan mempengaruhi kebijakannya dalam membagi anggaran yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur.

“Bisa dikatakan calon pemimpin yang paham infrastruktur akan membuatnya lebih mampu dalam membagi persentase APBD daerah yang akan dipimpinnya berkaitan dengan program pembangunan,” sebutnya.

Ditambahkan Edy, hal ini juga berkaitan dengan perhitungan cost politic yang akan dikeluarkan oleh seorang yang ingin maju di Pilkada.

“Dia perlu mengetahui dunia konstruksi itu tetap akan memberikan keuntungan, jadi tidak perlu ‘merampok’ APBD,” pungkasnya.

Sebelumnya, praktisi konstruksi Erikson lumbantobing mengutarakan kekecewaan
belum masuknya Musa Rajekshah alias Ijeck dalam bursa bakal calon gubernur Sumatera Utara 2024.

“Jujur saja kita sangat kecewa dengan tidak masuknya nama Ijeck dalam bursa bakal calon gubernur di Pilgubsi 2024,” katanya didampingi Sekretaris Gapeksindo Sumut, Josua Parera Pangaribuan dan Edi Marpaung.
Sesepuh dunia konstruksi Sumatera Utara yang kerap disapa Mentor ini menjelaskan, Ijeck merupakan sosok yang sangat mereka harapkan membawa dunia konstruksi menjadi ujung tombak kemajuan di Sumatera Utara. Sebab, konstruksi merupakan indikator utama yang dapat dilihat secara kasat mata dalam menilai keberhasilan seorang pemimpin.

“Tidak usah jauh-jauh, kami melihat Ijeck itu sosok yang memiliki track record baik, orangnya juga baik dan berasal dari keluarga yang baik. Dan satu lagi, saya mengingat bahasanya di Musda Gapeksindo, ia sangat berpihak pada dunia konstruksi,” ungkap mantan Ketum Gapeksindo Sumut ini

(REL/BR)

Baca Juga

Rekomendasi