M Yusuf Raih Doktor Termuda di Prodi Sastra Inggris USU dengan Hasil Sangat Memuaskan

M Yusuf Raih Doktor Termuda di Prodi Sastra Inggris USU dengan Hasil Sangat Memuaskan
Dr. Muhammad Yusuf, MA berfoto bersama dengan Rektor USU Prof Dr Muryanto Amin, MSi meraih gelar Doktor Ilmu Linguistik setelah berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan penguji dalam sidang promosi doktor di USU. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Muhammad Yusuf, MA meraih gelar Doktor Ilmu Linguistik setelah berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan penguji dalam sidang promosi doktor di Ruang IMT-GT, Gedung Biro Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) pada Kamis (20/6).

Hasil tersebut juga menjadikannya sebagai doktor termuda pada Program Studi Sastra Inggris USU. Diketahui M Yusuf lahir di Tandem Hilir pada Mei 1992 silam. Ia menyandang gelar doktor pada usia 32 tahun.

Rektor Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si bertindak sebagai pimpinan sidang membuka ujian terbuka doktor tersebut.

Disertasi berjudul “Meaning Negotiation, Tenor, and Generic Structure in English Department Virtual Proposal Seminar Interaction (EDVPSI)” mampu dipertahankan M Yusuf dengan melalui penilaian dan proses tanya jawab yang ketat dari penguji yang ahli di bidangnya. Alhasil, setelah rembuk komisi penguji dan pembimbing M Yusuf berhak menyandang gelar Doktor Ilmu Linguistik.

Rektor USU yang membacakan hasil sidang tersebut menyampaikan nilai M Yusuf termasuk dalam kategori sangat memuaskan.

“Setelah menimbang dan mendengarkan masukan dari promotor dan penguji, maka dengan ini kami sampaikan saudara atas nama Muhammad Yusuf berhak menyandang gelar doktor dengan nilai sangat memuaskan. Namun, dikarenakan keterlambatan administrasi, yang bersangkutan belum dapat menyandang gelar cumlaude dikarenakan keterlambatan administrasi masa studi,” ucap Prof. Muryanto Amin saat membacakan petikan hasil sidang ujian terbuka tersebut.

Rektor USU menambahkan keterangannya jika hal tersebut tidak menutupi pencapaian M. Yusuf yang telah berkontribusi dalam keilmuan linguistik di USU. Disertasi yang telah disusun telah menunjukkan kebermanfaatan dari segi teoritis dan praktis sehingga layak disebut sangat memuaskan.

Persoalan masa studi menurutnya adalah hal yang sering dihadapi mahasiswa doktor, terlebih yang memiliki kewajiban tugas dan pekerjaan seperti M. Yusuf sebagai Sekretaris Program Studi Sastra Inggris USU.

Dalam ujian tersebut, M. Yusuf memaparkan analisisnya dengan pendekatan Linguistik Sistemik Fungsional (LSF) dengan objek kajian pada interaksi seminar proposal di Program Studi Sastra Inggris USU. Seminar proposal sebagai salah satu syarat dalam perjalanan mahasiswa meraih sarjana telah menciptakan sebuah interaksi yang unik, terutama saat dilakukan secara daring pada masa pembatasan pertemuan secara tatap muka karena pandemi Covid-19.

“Interaksi yang dilakukan mahasiswa dan penguji pada seminar proposal memunculkan setidaknya tiga aspek dalam pendekatan LSF, yakni negosiasi makna, tenor, dan struktur skema. Ketiga hal ini memunculkan pola interaksi yang menarik, sehingga memiliki keterbaruan dan kebermanfaatan dalam mengasah teori dan analisis LSF. Sehingga, penelitian ini dapat menjadi acuan untuk analisis LSF di masa depan,” papar M. Yusuf.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para pembimbing (promotor) dan komisi penguji yang telah memberikan dukungan untuk penyempurnaan disertasi tersebut. Masukan, kritik, dan diskusi yang selama ini dilakukan menurutnya menjadikan disertasi itu memiliki analisis yang tajam.

Seperti diketahui, M. Yusuf dibimbing oleh promotor yang terdiri dari Prof. T. Silvana Sinar, MA., Ph.D sebagai promotor utama bersama dengan Prof. Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A, dan Prof. Dr. Nurlela, M. Hum. Sementara komisi penguji terdiri dari Prof. Dr. Tri Wiratno, M.A sebagai penguji eksternal dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Prof. Dr. Mulyadi, M.Hum sebagai Ketua Program Studi Doktor Linguistik USU, serta Dr. Eddy Setia, M.Ed.TESP.

“Para promotor saya ini telah lama menjadi idola saya, karena mereka saya akhirnya jatuh cinta terhadap kajian LSF. Peran mereka sangat besar dalam perjalanan karir dan studi saya. Para promotor telah membuka mata saya bahwa kajian bahasa tidak hanya dianalisis secara struktur, melainkan dipengaruhi konteks, situasi, dan wacana yang terikat dengannya. Hal ini membuat saya tertarik pada kajian ini,” kata M Yusuf dalam sambutannya usai mendengar hasil keputusan sidang.

Turut hadir dalam sidang ujian terbuka doktor tersebut istri beserta anak, bibi yang menggantikan orang tuanya sedang dalam perjalanan haji, para dosen kajian linguistik di USU, teman seangkatan pendidikan doktor linguistik, sahabat, kolega, para mahasiswa Sastra Inggris USU, serta tamu undangan.

(BR)

Baca Juga

Rekomendasi