Flora Endemik Deliserdang Jadi Karya Seni Bonsai Bernilai Ekonomi

Flora Endemik Deliserdang Jadi Karya Seni Bonsai Bernilai Ekonomi
Ali Yusuf Siregar bersama para pengurus cabang PBBI se-Sumut melepaaterbangkan merpati pos (Analisadaily/Rinto Sustono)

Analisadaily.com, Lubukpakam - Potensi alam Deliserdang yang kaya dengan ragam flora endemik perlu terus digali dan dilestarikan, terutama jenis tanaman keras yang bisa diproses menjadi karya seni bonsai.

"Dari sejenis tanaman saja, jika diproses dengan baik, sehingga memunculkan karakter yang menjadi karya seni bonsai, nilai jualnya akan sangat fantastis. Apalagi jika mampu memasarkannya ke mancanegara," ungkap bakal calon Bupati Deliserdang, M Ali Yusuf Siregar saat menyaksikan Pameran Bonsai 2024 di Kompleks Dekranasda, Lubukpakam, Minggu (30/6).

Menurutnya, para penggemar dan seniman bonsai yang tergabung dalam Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) harus mampu menggali dan memaksimalkan flora endemik di daerah itu menjadi bonsai khas Deliserdang untuk dibanggakan secara regional maupun nasional.

Menyahuti itu, Ketua PPBI Deliserdang, Eveready Sitorus, didampingi Ketua Panitia Rismanto dan Popy Andri Harahap, mengatakan para seniman bonsai terus berupaya mewujudkan harapan memajukan dunia perbonsaian dengan memanfaatkan flora endemik daerah ini. Bahkan untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan, para pembonsai kini sudah melakukan budidaya sendiri.

Hal itu, imbuhnya, tidak terlepas dari tema pameran, "Deliserdang Hijau dalam Pesona Bonsai", yang mendukung dan menyahuti tema HUT ke-78 Kabupaten Deliserdang, yakni "Terus Melangkah untuk Kejayaan Deliserdang".

"Kami juga sudah membudidayakan tanaman dari luar negeri untuk dijadikan bahan bonsai. Tentu tidak mengesampjngkan flora lokal yang juga tidak kalah jika harus dipersaingkan di tingkat nasional," lanjutnya.

Apalagi sejak dulu Deliserdang menjadi pintu masuk flora dari mancanegera. Tidak bisa dipungkiri, jika ragam jenis tanaman hias tidak terkecuali bonsai yang berasal dari Thailand, dari Vietnam, dan lainnya, sebelum buming di Jawa dan Bali, terlebih dahulu mampir di Deliserdang.

"Dari tempat kitalah baru kemudian beredar ke provinsi-provinsi lainnya, termasuk ke Jawa dan Bali," timpal Rismanto.

Di sela pameran dalam memeriahkan hari jadi Deliserdang itu, dilakukan pertemuan komunitas penggemar bonsai. PPBI Deliserdang sebagai tuan rumah, bersama PPBI Medan, PPBI Binjai-Langkat, PPBI Pematangsiantar-Simalungun, Warkop Bobsai Sumut, Klumpang Klambir Bonsai Club, serta beberapa orang dari Tebingtinggi dan Batubara, akhirnya menyepakati akan membentuk PPBI Wilayah Sumut sesuai amanah Munas PPBI tahun lalu di Sidoharjo, Jawa Timur.

Kesepakatan lainnya, Ketua PPBI Medan A Fadly mengutarakan, Richardo ditunjuk sebagai Ketua Panitia Muswil PPBI Sumut yang akan digelar pada 23 Juli mendatang. Sedangkan PPBI Deliserdang diamanahkan sebagai tuan rumah muswil.

Menandai puncak Pameran Bonsai 2024, para pengurus PPBI dari berbagai kabupaten/kota itu, bersama HM Ali Yusuf Siregar dan anggota PPBI lainnya melepasterbangkan 50 ekor merpati pos sebagai tanda kebebasan berekspresi dalam seni bonsai.

"Filosofi dan cita-cita yang ingin kami capai dari melepasterbangkan merpati pos ini, selain soal kebebasan berakspresi dalam menggeluti seni bonsai, juga sebagai perwujudan langkah kami demi kejayaan seniman bonsai di Deliserdang dan lebih luas lagi di Sumatera Utara," tandas Eveready Sitorus.

(RIO/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi