Tim PKM Unimed Ubah Limbah Udang Jadi Kaldu Bubuk, Kenalkan ke Masyarakat Batang Kuis (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Dalam upaya pemanfaatan limbah kepala dan kulit udang, Tim Dosen Universitas Negeri Medan (Unimed) membuat inovasi produk dalam pengelolaan limbah udang.
Para dosen memanfaatan limbah kepala dan kulit udang yang selama ini dianggap kurang bernilai, menjadi produk kaldu bubuk yang bernilai ekonomi tinggi dan memperkenalkannya kepada para masyarakat yang berprofesi sebagai pengupas udang di Dusun IV, Desa Sugiharjo, Batang Kuis.
Dengan memanfaatkan limbah kepala dan kulit udang menggunakan alat yang modern, dapat membantu mengedukasi masyarakat tentang cara mengolah limbah udang menjadi produk bernilai ekonomis serta ramah lingkungan.
Ketua Tim PKM, Sisti Nadia Amalia, S.Pd., M.Stat., bersama anggota tim Latifah Rahman Nurfazriah, S.Pd., M. Kes., Prof. Drs. Zul Amry, M.Si., PhD., dan Caca Pratiwi, S.Tp., M.Si., memimpin sosialisasi pemanfaatan limbah kepala dan kulit udang ini.
Dalam sesi sosialisasi, Tim PKM Unimed menjelaskan proses pembuatan kaldu bubuk dari limbah udang. Mereka memaparkan bahwa kepala dan kulit udang, yang biasanya dibuang sebagai limbah, mengandung nutrisi yang tinggi dan dapat diolah menjadi kaldu bubuk.
Kaldu bubuk ini bisa digunakan sebagai penyedap makanan yang alami, sehat, dan bernilai gizi tinggi menggantikan MSG yang sering dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan serta memiliki nilai jual.
“Dengan memanfaatkan limbah kepala dan kulit udang ini kita dapat membuatnya menjadi kaldu yang dapat ibu-ibu pasarkan nantinya dan mencegah limbah udang ini menjadi sampah organik mudah busuk yang dapat mencemari lingkungan,” kata Latifah Rahman Nurfazriah, S.Pd., M. Kes., dalam sesi presentasinya pada sosialisasi yang digelar pada Rabu, 19 Juni 2024.
Tidak hanya teori, Tim PKM juga mengadakan praktik langsung cara pembuatan kaldu bubuk. Para peserta diberi kesempatan untuk melihat proses pengolahan tersebut. Hal ini dilakukan agar masyarakat benar-benar memahami dan mampu mengaplikasikannya di rumah masing-masing.
“Proses pembuatan kaldu bubuk ini cukup sederhana. Kami menggunakan food dryer untuk mengeringkan kepala dan kulit udang menjadi bubuk, namun bisa juga dilakukan secara manual dengan pengeringan menggunakan teknik
gongsengdan menghaluskannya menggunakan blender,” ujar Sisti Nadia Amalia, dan Latifah Rahman Nurfazriah.
Uji Organileptik Kaldu Bubuk
Selain sosialisasi, Tim PKM Unimed juga mengadakan uji organoleptik kaldu bubuk untuk warga sekitar. Uji organoleptik ini bertujuan untuk menilai kualitas rasa, aroma, dan tampilan kaldu bubuk yang dihasilkan.
Para warga diberikan kesempatan untuk mencicipi produk kaldu bubuk dengan antusias. Rasa kaldu yang gurih dan aroma khas udang menjadi daya tarik tersendiri yang membuat banyak warga tertarik untuk mencoba membuatnya sendiri di rumah.
Respons Positif dari Para Sasaran
Kegiatan ini dihadiri oleh Denan selaku pemilik usaha udang kupas dan kelompok pengupas udang Dusun Sugiharjo. 4 mahasiswa dan pendamping PKM juga turut serta dalam mendukung program ini.
Denan menyatakan, “Kami sangat berterima kasih atas sosialisasi yang telah dilakukan oleh tim dosen PKM Unimed. Kami sangat terbantu dengan adanya sosialisasi ini. Biasanya limbah udang hanya kami buang, tapi sekarang kami tahu cara mengolahnya menjadi kaldu yang enak. Semoga ke depannya bisa menjadi usaha tambahan bagi keluarga kami," ujarnya.
Penyerahan Alat
Sebagai bagian dari program pemberdayaan masyarakat, Tim PKM Unimed juga menyerahkan beberapa alat bantu kepada warga Desa Batang Kuis. Alat yang diserahkan meliputi blender dan food dryer, yang akan digunakan untuk mendukung proses pembuatan kaldu bubuk.
Penyerahan alat ini diharapkan dapat memotivasi warga untuk terus mengembangkan usaha pembuatan kaldu bubuk, sehingga dapat dipasarkan dan memberikan tambahan penghasilan bagi keluarga.
Tim PKM Unimed juga memberikan booklet pembuatan kaldu udang bubuk dan desain stiker produk kaldu udang jika ingin melanjutkan pemasaran produk dan menarik konsumen.
Harapan ke Depan
Tim PKM Unimed juga berkomitmen untuk terus melakukan pendampingan kepada warga yang ingin memproduksi kaldu bubuk secara mandiri.
“Kami berharap, program ini dapat berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat,” tutup Sisti Nadia Amalia.
Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, diharapkan masyarakat Desa Batang Kuis dapat lebih kreatif dalam memanfaatkan limbah serta menjaga kesehatan dengan menggunakan bahan-bahan alami dalam memasak.
(REL/RZD)