Petani Bunga Banjir Pesanan

Petani Bunga Banjir Pesanan
Petani bunga potong di Aji Sempat, Kabupaten Karo memanen tanaman untuk dijual ke pasar, Selasa (2/7) (Analisadaily/Didik Sastra)

Analisadaily.com, Karo - Petani bunga di Kabupaten Karo kebanjiran pesanan menjelang perayaan pesta bunga dan buah yang diadakan pada 4-6 Juli 2024 di Kota Berastagi.

Dora Perangin-angin (34) petani bunga di Aji Sempat, Kecamatan Tiga Panah, Selasa (2/7) menyampaikan, pemanenan bunga kali ini lebih awal.

“Panen bunga lebih awal karena pesanan meningkat, jelang pesta bunga dan buah, harganya juga naik dari hari biasa, kenaikan mencapai 40 persen,” sebutnya.

Biasanya harga naik, dan faktor utama pesanan meningkat dratis, terutama di pertengahan tahun. Pembeli sendiri dari warga lokal, wisatawan, pemerintah, pengusaha objek wisata.

“Saat ini harga jual bunga sejenis tekwa perikat dijual petani Rp 40 ribu, satu ikat isinya beragam, bisa sepuluh batang atau kurang dari itu,” bebernya.

Senada, Litna br Sitepu (40) petani bunga Kecamatan Barusjahe, menyampaikan, biasa bulan Juni hingga beberapa bulan ke depan, petani kebanjiran pesanan.

“Banjir pesanan karena musim kerja tahun atau syukuran desa sudah tiba, hampir 250 desa di Kabupaten Karo akan merayakan dengan waktu yang tidak sama,” terangnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karo, Metehsa Karo Karo menyampaikan, areal ladang tanaman bunga di Karo tidak luas, karena bunga tanaman sampingan.

“Data estimasi, paling banyak pertahun petani menghasilkan biji bunga 600 hingga 700 Kilogram. Untuk luas produksi bunga potong, belum tau l, lihat data terlebih dahulu,” sebutnya.

Lokasi tanaman bunga juga tidak merata, tidak semua desa di Karo ada tanaman bunga. Tanaman bunga paling luas di Desa Raya, Kecamatan Berastagi, sisanya menyebar, di Aji Sempat, Kecamatan Tiga Panah, Desa Sukanalu, Kecamatan Barusjahe, dan Dokan, Kecamatan Merek.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Karo, Munarto Ginting, menyampaikan belum lama ini, pesta bunga dan buah akan diadakan 4-6 Juli 2024.

Segala persiapan sudah dilakukan, dengan melibatkan masyarakat, pengusaha dan stakeholder. “Kegiatan pesta bunga dan buah sendiri dibiayai APBD Karo, dan setiap tahun jadi agenda rutin,” ungkapnya.

“Ini salah satu cara memperkenalkan hasil bumi Tanah Karo kepada masyarakat luas, dan menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Karo,” pungkasnya.

(DIK/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi