Dosen USU Laksanakan Pengabdian Masyarakat di Institut Kesehatan Deli Husada. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Deliserdang - Tim Pengabdian Universitas Sumatera Utara (USU) yang terdiri dari para dosen di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) khususnya Program Studi Sastra Jepang melaksanakan pengabdian masyarakat di Institut Kesehatan Deli Husaha, Delitua, Kabupaten Deliserdang. Kegiatan pengabdian merupakan upaya untuk mengembangkan program Sustainable Develpment Goals (SDGs).
Ketua Tim Pengabdian Adriana Hasibuan, SS, M.Hum didampingi para anggota tim, yakni Alimansyar, MA, Ph.D, Rani Arfiyanti, SS, M.Phil, Ade Rahmawaty Srg, S.Psi, M.PSi menjelaskan SDGs adalah kesepakatan Internasional untuk pembangunan berkelanjutan berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan.
"Pendidikan berkualitas (
Quality Education) menjadi perhatian besar, sebagaimana dilansir kementerian PPN/BAPPENAS, memiliki 10 target, salah satunya adalah meningkatkan secara signifikan jumlah pemuda dan orang dewasa yang memiliki keterampilam yang relevan, termasuk keterampilan teknik dan kejuruan untuk pekerjaan yang layak dan kewirausahaan. Dalam pembelajaran bahasa Jepang , kurikulum bahasa Jepang di perguruan tinggi masih berfokus pada penguasaan tata bahasa Jepang, tanpa adanya kegiatan tambahan untuk memperaktekkan kemampuan bahasa Jepangnya dalam komunikasi sehari-hari," ujarnya.
Adriana Hasibuan, MHum mengatakan, mendukung program pemerintah yang menyasar pada pendidikan berkualitas, Universitas Sumatera Utara ikut mengembangkan program SDGs dalam melaksanakan kegiatan pengabdian kepada Masyarakat. Selain itu, untuk mendapatkan pekerjaan yang layak sesuai dari salah satu target pendidikan berkualitas, Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua ikut dalam program EPA (
Economic Partnership Agreement) kerja sama pemerintah Indonesia dan pemerintah Jepang dalam penyediaan tenaga perawat Indonesia untuk magang di panti-panti jompo Jepang.
"Untuk menyiapkan tenaga perawat yang berkualitas, Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua membuka kelas tambahan bahasa Jepang yang disebut LPK (Lembaga Pelatihan Kerja). LPK membuka kesempatan bagi perawat yamg berminat ikut magang ke Jepang untuk melatih berkomunikasi bahasa Jepang," katanya.
Berdasarkan hal tersebut, tim pengabdian kepada masyarakat menawarkan pelatihan bahasa Jepang Interaktif di luar jam pelajaran bahasa Jepang yang dikhususkan bagi perawat peserta magang ke Jepang Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua.
Para perawat Deli Husada diajarkan keterampilan berbahasa Jepang.
"Kegiatan pelatihan berkomunikasi dalam bahasa Jepang yang berkaitan dengan perawatan lansia bagi perawat peserta magang ke Jepang Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua merupakan kegiatan yang efektif dan selektif dalam meningkatkan kemampuan berbicara sebagai salah satu kompetensi berbahasa.
"Metode yang digunakan pada kegiatan pelatihan ini adalah metode ceramah dengan model picture and picture untuk memberikan penjelasan tentang ragam bahasa dan pilihan kata yang digunakan ketika berbicara dalam bahasa Jepang dan metode berbicara face to face untuk memotivasi para perawat peserta pelatihan agar mau berbicara dalam bahasa Jepang. dengan menggunakan model
picture and picture. Metode," katanya.
Tanya Jawab juga digunakan untuk mengetahui kemampuan berbicara dalam bahasa Jepang para perawat peserta pelatihan. Metode Latihan dan metode Simulasi digunakan agar para siswa peserta pelatihan dapat mempraktekkan materi pelatihan yang sudah mereka terima.
Tahapan pelatihan ini adalah tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Pada tahap pelaksanaan pelatihan menitikberatkan penjelasan tentang pola kalimat bahasa Jepang, pilihan kata, ragam bahasa dan budaya Jepang yang digunakan ketika berbicara dalam bahasa Jepang dengan model
picture and picture, serta mengaplikasikan penggunaan model
picture and picture dengan teknik latihan dan teknik simulasi. Hasil akhir dari kegiatan pelatihan ini adalah mengevaluasi kemampuan berbicara bahasa Jepang para perawat peserta pelatihan.
Diharapkan dari kegiatan pelatihan ini dapat meningkatkan motivasi para perawat peserta magang ke Jepang Institut Kesehatan Deli Husada Delitua untuk berkomunikasi dalam bahasa Jepang . Hal ini dapat dibuktikan dengan perolehan nilai pra test dan post test. Pelatihan berlangsung selama 60 jam dengan durasi 2 jam per sesi.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan secara sistematis, dimulai dari persiapan pelatihan, penyususunan materi pelatihan, rekrutmen peserta, pelaksanaan pelatihan, monitoring dan evaluasi serta penulisan laporan. Peserta pelatihan 50 orang, merupakan perawat peserta magang ke Jepang yang sedang dipersiapkan untuk berangkat ke Jepang pada tahun 2024 tahun ini. Setelah mengikuti pelatihan, kemampuan membaca huruf Jepang dan berbicara bahasa Jepang perawat Institut Kesehatan Deli Husada Delitua peserta magang ke Jepang mengalami peningkatan.
(BR)