Pengabdian Masyarakat, Dosen FP USU Dorong Pondok Tahfizh Utsman Bin Affan Manfaatkan Inovasi Alat Termolisis

Pengabdian Masyarakat, Dosen FP USU Dorong Pondok Tahfizh Utsman Bin Affan Manfaatkan Inovasi Alat Termolisis
Pengabdian Masyarakat, Dosen FP USU Dorong Pondok Tahfizh Utsman Bin Affan Manfaatkan Inovasi Alat Termolisis (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Deliserdang - Dosen FP USU diketuai Nur Ulina Warnisyah Sebayang bersama anggota tim pengabdian, Benny Hidayat dan Raju, serta mahasiswa Corrady Noveindo Tanwie, Kirana Aulia Rahma, dan Suranti Pratiwi melakukan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat DRTPM tahun 2024 di Kecamatan Pantai Labu, 13 Juli 2024.

Adanya kegiatan ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang dihadapi Pondok Tahfizh Utsman Bin Affan yang berlokasi di Jalan Kamboja, Desa Denai Lama, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deliserdang, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang selanjutnya disebut sebagai mitra PkM dengan perekonomian non produktif.

Adapun permasalahan yang dialami oleh mitra PkM adalah dari aspek produksi, yaitu keterbatasan terhadap peralatan serta dari aspek pemasaran dan sosial masyarakat, yaitu juga pengetahuan dalam memproduksi black garlic, serta pemasarannya untuk dapat meningkatkan sumber pemasukan mitra. Selama ini mitra hanya menggunakan metode sederhana, yaitu dengan memanfaatkan alat penanak nasi elektronik (Rice Cooker).

“Keterbatasan alat dan pengetahuan ini menjadi faktor penghambat urgentsial yang dihadapi mitra dalam beberapa tahun. Dalam proses pembuatan bawang hitam dibutuhkan kondisi yang stabil baik suhu, kadar air dan kelembabannya. Antioksidan dalam bawang hitam sangat dipengaruhi oleh metode pengolahan yang tepat pada kondisi suhu dan kelembaban atau kadar air selama proses pembuatannya,” kata Nur Ulina, Minggu (21/7).

Selama proses pembuatan bawang hitam menggunakan rice cooker berkapasitas 5 Liter, mitra hanya mampu membuat sebanyak 1 kg bawang hitam. Sedangkan proses pembuatan black garlic membutuhkan waktu kurang lebih 2 minggu. Sehingga sangat menyulitkan bagi mitra PkM untuk memproduksi dalam jumlah besar dalam waktu tersebut.

“Mitra PkM ingin menjadikan black garlic sebagai produk unggulan yang nantinya dapat diproduksi dalam jumlah besar untuk meningkatkan perekonomian mitra PkM guna membantu para santri yatim, piatu, yang kurang mampu yang ingin belajar Aquran dan hadist agar dapat belajar secara gratis,” sebutnya.

Berdasarkan permasalahan tersebut, optimalisasi dan inovasi teknologi alat sangat diperlukan dalam peningkatan produksi bawang hitam. Adapun inovasi yang ditawarkan oleh tim pengabdian PkM DRTPM tahun 2024 kepada mitra PkM adalah pemanfaatan alat termolisis yang dapat menampung bawang putih untuk difermentasi menjadi bawang hitam sebanyak 30 kg.

Dosen FP USU Dorong Pondok Tahfizh Utsman Bin Affan Manfaatkan Inovasi Alat Termolisis
Selain itu, kualitas bawang hitam atau black garlic yang dihasilkan juga lebih baik dibandingkan dengan menggunakan alat sebelumnya (rice cooker). Pada alat termolisis ini, suhu dan kadar air dapat diatur sehingga enzim dan komposisi nutrisi lebih baik dan optimal.

Nur Ulina menjelaskan, tujuan kegiatan pelaksanaan PkM skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat DRTPM tahun 2024 adalah untuk meningkatkan kualitas Black Garlic buatan Pondok Tahfizh Utsman Bin Affan Pantai Labu dengan memanfaatkan alat termolisis sehingga dapat meningkatkan taraf pendapatan bagi mitra.

Berdasarkan rangkaian permasalahan tersebut maka dapat diselesaikan dengan solusi yang ditawarkan oleh tim PkM DRTPM 2024 yaitu dengan menerapkan teknologi termolisis dalam meningkatkan produksi dan kualitas Black Garlic hasil buatan mitra PkM.

Alat termolisis yang ditawarkan merupakan inovasi yang dapat menampung bawang putih tunggal yang akan dijadikan black garlic sebanyak 30 kg. Sehingga mitra PkM mampu memproduksi black garlic dalam waktu 2 minggu sebanyak 30 kg/alat produksi.

Peningkatan produksi menggunakan alat termolisis ini sebanyak 30 kali lipat dibandingkan dengan memanfaatkan rice cooker yang hanya mampu memproduksi black garlic sebanyak 1 kg atau paling maksimal 2 kg selama proses fermentasi yang memakan waktu selama 2 minggu.

“Kegiatan ini sangat membantu mitra PkM untuk memproduksi black garlic serta menjadi role mode bagi masyarakat lainnya agar menjadi mitra yang mandiri, maju, dan sejahtera ke depan,” pungkasnya.

(REL/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi