Prodi Gizi Unimed Pengabdian Pendampingan Balita Stunting dengan Education and Cooking Local Food Intervension di Posyandu Desa Pon Kabupaten Serdang Bedagai

Prodi Gizi Unimed Pengabdian Pendampingan Balita Stunting dengan Education and Cooking Local Food Intervension di Posyandu Desa Pon Kabupaten Serdang Bedagai
Prodi Gizi Unimed Pengabdian Pendampingan Balita Stunting di Posyandu Desa Pon Kabupaten Serdang Bedagai. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Sergai - Camat Sei Bamban, Donny Salfaria Simarmata, S.STp, M.Sp., menghadiri dan sekaligus membuka dengan resmi kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan judul Pendampingan Balita Stunting dengan Education and Cooking Local Food Intervension di Posyandu Desa Pon Kabupaten Serdang Bedagai.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Badan Pendapatan Daerah Kab. Serdang Bedagai, Sri Rahmayani, M.Si., Kepala Desa Pon, Andrianto S.P., Ibu Ketua Penggerak PKK Dian Farida Ulfa, S.E., bapak ibu undangan, para peserta yang terdiri dari ibu-ibu yang memiliki balita stunting, kader posyandu, puskesmas dan ibu-ibu penggerak PKK.

Kegiatan PKM ini dilakukan oleh Tim dosen PKM dengan LPPM Universitas Negeri Medan. Tim dosen tersebut berasal dari beberapa bidang keilmuan berkolaborasi melakukan kegiatan “Pendampingan Balita Stunting dengan Education and Cooking Local Food Intervension Di Posyandu Desa Pon Kabupaten Serdang Bedagai”.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan ketua tim Dr. Esi Emilia, M.Si, dengan anggota Dr. Eva Faridah, S.Pd., M.Or., Drs. La Hanu, M.Si dan Zulfa Nur Hanifa, S.TP., M.Si, Ghalda Nabilah Rachsy dan mahasiswa KKN Unimed. Tim dosen ini berasal dari Program Studi Gizi, Akuntansi dan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi.

Prodi Gizi Unimed Pengabdian Pendampingan Balita Stunting.
Pengolahan makanan tambahan untuk balita yang tidak bervariasi dapat menyebabkan balita bosan dan tidak mau mengkonsumsinya. Dilihat dari sumberdaya alamnya, Desa Pon merupakan salah satu desa yang kaya dengan hasil lautnya.

Ikan campur dan ikan-ikan dengan harga murah seperti ikan tongkol sangat potensi diolah menjadi makanan kaya gizi untuk anak balita stunting. Pemanfaatan pangan lokal untuk diberikan kepada balita stunting menjadi salah satu solusi untuk meningkatan asupan sumber protein.

Pada saat musim melaut, harga ikan menjadi murah. Ikan tersebut sangat potensi untuk diolah menjadi berbagai olahan. Makanan yang diolah, selain untuk memenuhi kebutuhan gizi balita stunting, makanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan gizi keluarga dan dapat dijadikan sebagai sebuah usaha keluarga sehingga dapat menciptakan usaha baru dibidang frozen food.

Pemberian edukasi gizi kepada ibu-ibu dalam mengasuh anak stunting dilakukan dalam kegiatan PKM ini, agar ibu-ibu menyadari bahwa balita stunting perlu penanganan serius agar status gizi balita kembali normal. Oleh karena itu, tim PKM prodi Gizi Unimed melakukan kegiatan pendampingan balita stunting dengan melakukan intervensi edukasi dan pengolahan ikan menjadi frozen food. Pemilihan olahan frozen food agar makanan tersebut dapat disimpan dan dapat dikonsumsi ketika dibutuhkan oleh balita.

Camat Sei Bamban memberikan apresiasi pada tim PKM dan LPPM Unimed yang telah ikut berkontribusi dalam menangani stunting di Desa Pon. Semoga kegiatan ini dapat dilanjutkan dengan berbagai kegiatan lainnya.

Sri Rahmayani, M.Si., Kepala Bapenda Kabupaten Serdang Bedagai dan Andrianto, S.P., Kepala Desa Pon juga memberkan sambutan. Mereka memberikan motivasi pada peserta agar dapat mengikuti kegiatan dengan baik dan dapat menghasilkan hasil akhir yaitu menjadi pengusaha rumahan dengan produk frozen food dari ikan.

Kegiatan PKM kali ini dilakukan pada tanggal 17 Juli 2024 dengan kegiatan memberikan edukasi gizi tentang pola asuh makan, pola asuh kesehatan pada balita stunting, manajemen usaha, promosi dan pengemasan frozen food. Kegiatan ini berlangsung sebanyak 2 pertemuan, dan pada kegiatan berikutnya akan dilaksanakan pengolahan pangan lokal (mengolah ikan sampah, ikan tongkol atau ikan dengan harga murah) diolah menjadi frozen food yaitu dimsum, mpekmpek, nugget, bakso dan abon ikan.

Kegiatan ini sangat potensi untuk melahirkan usaha-usaha rumahan yang dapat membantu meningkatkan pendapatan keluarga. Dukungan dari pemerintah daerah untuk membantu melanjutkan kegiatan ini seperti membantu pemasaran dan fasilitas lainnya sangat diharapkan agar usaha produksi frozen food dapat direalisasikan.

(REL/BR)

Baca Juga

Rekomendasi