Mengembangkan Warisan Budaya dengan Kreativitas Tanpa Batas di Galeri Ulos Sianipar

Mengembangkan Warisan Budaya dengan Kreativitas Tanpa Batas di Galeri Ulos Sianipar
Mengembangkan Warisan Budaya dengan Kreativitas Tanpa Batas di Galeri Ulos Sianipar (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Dalam kisah perjalanan Galeri Ulos Sianipar, semangat, energi, kemajuan, dan inovasi telah menjadi pendorong utama kesuksesan dan keberlanjutannya.

Robert Maruli Tua Sianipar, pendiri galeri yang beralamat di Jalan A.R Hakim Gang Pendidikan Nomor 130, Pasar Merah, Medan ini memiliki visi untuk menjadikan ulos sebagai warisan budaya yang tidak hanya dinikmati oleh masyarakat Batak, tetapi juga oleh semua orang. Dengan tekad tersebut, ia tidak hanya mempertahankan tradisi, tetapi juga mengembangkan inovasi baru.

Robert tidak hanya memproduksi ulos tradisional, tetapi juga menciptakan produk turunannya dengan desain dan warna yang baru. Dengan demikian, ulos tidak hanya menjadi simbol kebudayaan, tetapi juga menjadi bagian dari mode fashion yang modern. Inovasi ini membantu Galeri Ulos Sianipar untuk terus berkembang dan memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.

Berawal dari usaha keluarga, barulah pada tahun 1992, Robert mulai membangun usahanya sendiri. Sejak awal Robert serius mendalami ulos dan pembuatan kain-kain tradisional, bahkan secara khusus dia belajar pewarnaan tekstil di Bandung.

Menurut pria kelahiran Medan, 28 Juli 1973 ini, ulos asli tidak boleh diubah apalagi dimodifikasi. “Tapi kain bermotif ulos boleh saja. Perbedaannya terletak pada warna dan bahan benang yang digunakan (mungkin untuk dicuci sesering mungkin),” terangnya.

Mulanya kapasitas pembuatan produk ulos di Galeri Ulos Sianipar hanya mampu menghasilkan sekitar 17 lembar ulos perharinya. Seiring waktu berjalan, permintaan ulos kian bertambah, dan setahun kemudian Robert bahkan telah memperkerjakan 100 orang di tempatnya.

“Jika hanya membuat ulos, saya yakin pasti tidak akan laku. Makanya saya menciptakan warna dan desain sendiri sehingga produk tenun bisa dibuat menjadi apa saja, bukan hanya sekadar untuk kebutuhan adat, tapi juga untuk kebutuhan fashion,” jelasnya.

Dalam menghadapi tantangan, seperti krisis moneter dan pandemi, Robert tidak pernah menyerah. Dengan semangat pantang menyerah, ia berhasil mengatasi berbagai rintangan dan menjaga stabilitas usahanya. Selain itu, ia juga memanfaatkan pandemi sebagai kesempatan untuk menciptakan desain baru dan menawarkan produk dengan harga yang terjangkau tanpa mengorbankan kualitas.

Ada ulos ragi hotang, juga ulos ragi hidup yang berasal dari Angkola. Ada juga ulos Mandailing dan Sipirok, termasuk songket. Robert memodifikasi ulos-ulos itu mengikuti tren dan perkembangan zaman, dibuat jadi kemeja sampai sarung bantal. Khusus pasar di Indonesia, hampir semua kalangan berminat dengan ulos dan songket. Selain harganya terjangkau, kualitasnya tidak mengecewakan.

Pentingnya memilih mitra logistik yang tepat juga menjadi faktor kesuksesan bagi Galeri Ulos Sianipar. Apalagi koleksi ulos di Galeri Ulos Sianipar sudah menembus hampir seluruh tanah Eropa. Termasuk di Malaysia, Singapura, dan Australia.

"JNE telah menjadi mitra yang terpercaya dalam mengantarkan produk-produk kepada konsumen. Selain pelayanan yang baik, tarif yang bersahabat dari JNE juga membantu memperkuat posisi Galeri Ulos Sianipar di pasaran, terpenting konsumen puas dengan pelayanan yang ada, dan yang menguntungkan konsumen kembali membeli ulang produk-produk kita," beber Robert.

JNE bahkan memiliki pelayanan JNE Trucking, dan dalam jumlah pengiriman yang besar, biaya logistik menjadi lebih murah. Untuk mendukung UMKM di regional Sumut, JNE juga berinovasi dalam sisi pricing (tarif), yakni menurunkan tarif biaya untuk pengiriman ke seluruh kabupaten di Sumut, terutama ke kecamatan-kecamatan.

Dengan semangat, energi, kemajuan, dan inovasi yang terus mengalir dari JNE, Galeri Ulos Sianipar terus menjaga kreativitasnya dan memimpin langkah ke depan dalam industri kain tradisional.

"Saya ingin ulos dikenal banyak orang, dan bukan hanya dinikmati oleh orang Batak saja, tapi semua orang di seluruh penjuru dunia," pungkas Robert tersenyum.*

#JNE #ConnectingHappiness #JNE33Tahun #JNEContentCompetition2024 #GasssTerusSemangatKreativitasnya

(DEL)

Baca Juga

Rekomendasi