PTPN IV-BenihBaik.com Talkshow Inspiratif ‘Green Harmony Forum’, Ungkap Mitos dan Fakta Tentang Sawit

PTPN IV-BenihBaik.com Talkshow Inspiratif ‘Green Harmony Forum’, Ungkap Mitos dan Fakta Tentang Sawit
PTPN IV-BenihBaik.com Talkshow Inspiratif ‘Green Harmony Forum’, Ungkap Mitos dan Fakta Tentang Sawit (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Indonesia lebih cepat bangkit dari wabah pandemi Covid-10 karena sawit. Harus diakui, banyak masyarakat termakan isu atau dijejali mitos negatif tentang sawit. Misalnya sawit tidak baik untuk lingkungan, namun faktanya justru berbeda.

“Di sini kami sampaikan mitos dan fakta tentang sawit, yakni industri kelapa sawit sumber penipisan ozon serta penyebab terjadinya efek gas rumah kaca. Namun faktanya, kelapa sawit menyerap karbon dioksida yang merupakan pemicu terjadinya efek gas rumah kaca. Bahkan lebih besar dari kemampuan serap hutan itu sendiri,” ujar Direktur Utama (Dirut) PTPN IV Jatmiko Krisna Santosa saat menjadi pembicara talkshow inspiratif bertema ‘Green Harmony Forum” di Gedung Digital Learning Universitas Sumatera Utara (USU), Jalan dr Mansyur, Medan, Rabu (31/7).

Jatmiko yang hadir bersama Founder BenihBaik.com Andy F Noya serta aktris yang juga Pemerhati Lingkungan Hidup Prisia Nasution menguraikan, sawit hanya digunakan sebagai minyak goreng dan kurang bermanfaat bahkan banyak menimbulkan dampak negatif. Faktanya, banyak produk turunan minyak sawit yang digunakan dan bermanfaat dalam 24 jam kehidupan, tujuh hari seminggu, empat minggu sebulan dan 12 bulan setahun.

Di hadapan Rektor USU Prof Dr Muryanto Amin dan ratusan undangan lainnya termasuk mahasiswa, Jatmiko menuturkan mitos lain yang menyebutkan, sawit penyebab utama deforestasi (perubahan dari kawasan hutan menjadi kawasan non-hutan) di Indonesia.

Tapi faktanya sejak tahun 1950 hingga sekarang, ekspansi kebun sawit terhadap total perubahan kawasan hutan menjadi non-hutan hanya 10 persen. Mitos lainnya, minyak sawit tidak menyehatkan, meningkatkan kolesterol darah sehingga berisiko bagi jantung. Faktanya, sejauh ini tidak pernah ada bukti dari ahli gizi menyatakan minyak sawit mengandung kolesterol. Sebab kolesterol hanya dihasilkan hewan dan manusia.

“Perkebunan kelapa sawit bersifat ekslusif yang hasilnya hanya dinikmati pelaku industri, dan sangat sedikit dinikmati masyarakat umum. Faktanya, secara ekonomi perkebunan kelapa sawit adalah kegiatan bersifat inklusif ditandai dengan indeks multiplier lebih besar dari rata-rata indeks multiplier sektor ekonomi nasional lainnya. Lalu mitos minyak sawit merupakan minyak nabati paling boros menggunakan air dibanding minyak nabati lainnya. Faktanya, setelah tebu, kelapa sawit merupakan tanaman paling hemat menggunakan air untuk setiap giga joule energi yang dihasilkan. Intinya, sawit itu berkah,” tegasnya.

Saat itu, Jatmiko juga menguraikan lebih mendalam tentang fakta-fakta positif sawit dan manfaatnya yang bisa dirasakan masyarakat secara umum.

Sedangkan Founder BenihBaik.com Andy F Noya menyampaikan, selama ini kerap terjadi konflik sosial saat pembukaan lahan karena ada juga perusahaan mencaplok lahan masyarakat dengan kompensasi tidak adil bahkan masyarakatnya tidak diberdayakan. Lahannya diambil dengan harga murah tapi mereka disingkirkan.

Nah, itu penyebab konflik sosial dan kita masyarakat biasa yang melihat dari luar bahwa perusahaan atau perkebunan sawit selalu membawa dampak buruk.

“Berdasarkan informasi saya terima dan saya belum melakukan riset namun tetap akan melakukan cek ulang, ternyata bunga matahari jauh lebih banyak menyerap air dibanding sawit. Yang hadir hari ini atau yang peduli lingkungan, mari cek ulang,” ajaknya.

Dia juga mengapresiasi PTPN IV yang melibatkan karyawannya untuk menjaga lingkungan. Sebab, kata Andy, banyak perusahaan menyalurkan bantuan dana tanpa melibatkan perusahaan atau karyawannya untuk melakukan aktivitas, salah satunya tanggung jawab terhadap lingkungan dan sejenisnya.

“Kita ingin berbuat sesuatu yang besar dalam hidup tapi tak bisa memulai karena terlalu besar yang ingin dilakukan, hingga akhirnya kita tidak berbuat apa-apa dalam hidup. Lakukan hal paling kecil dalam hidup, misalnya tidak buang sampah sembarangan sebagai upaya melindungi bumi atau lingkungan,” tandasnya.

Sedangkan Prisia Nasution mengajak untuk selalu berbuat baik, di antaranya untuk menjaga lingkungan sebab masih ada waktu untuk itu.

Sebelumnya, Rektor USU Prof Dr Muryanto Amin dalam sambutannya berharap kegiatan ini bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup sehari-hari.

“Eksplorasi dan perilaku kita yang tidak ramah terhadap lingkungan, mempengaruhi keberlangsungan bumi. Dari kegiatan ini, bisa kita gali cara atau upaya memperbaiki perilaku serta mengetahui akibat kerusakan lingkungan. Sebab, peduli terhadap perubahan iklim menjadi hal yang penting dan berpengaruh tehradap kehidupan dan keberlanjutan hidup anak cucu kita,” pungkasnya, seraya menyampaikan terima kasih atas kepercayaan PTPN IV menjadikan USU sebagai tuan rumah talkshow.

Acara juga dirangkai Memorandum of Understanding (MoU) antara PTPN IV dan Benihbaik.com ditandatangani Dirut) PTPN IV Jatmiko Krisna Santosa dan Andy F Noya.

(HEN/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi