Unjuk Rasa, GMNI Soroti Kinerja Pemko Medan dan ‘Hadiahi’ 2 Ekor Bebek (Analisadaily/Jafar Wijaya)
Analisadaily.com, Medan - Mahasiswa tergabung tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Medan menggelar aksi di depan Kantor Wali Kota Medan, Kamis (22/8). Dalam aksi itu, mahasiswa menyoroti kinerja Wali Kota Medan, Bobby Nasution, yang mereka anggap gagal untuk pembangunan di Kota Medan.
Koordinator aksi, Surya Dermawan Nasution mengatakan, pada 2023 lalu, masyarakat Sumatera Utara khususnya Kota Medan dihebohkan dengan gagalnya proyek lampu pocong. Proyek dengan anggaran Rp 21 miliar tersebut kini tidak dapat dinikmati manfaatnya oleh masyarakat Medan.
"Meskipun ada pengembalian uang ke negara, menurut penilaian kami tidak menghilangkan kerugian bagi masyarakat Kota Medan, pun di sisi lain seharusnya tidak menghilangkan pidana," katanya.
Surya menuturkan, kegagalan proyek lampu pocong ini semata-mata tidak bisa dianggap hanya kesalahan pihak rekanan atau pihak swasta. Malah, Pemko Medan di bawah kepemimpinan Bobby Nasution yang seharusnya paling bertanggung jawab atas kegagalan tersebut.
"Terlebih menurut kajian kami, ada unsur lemahnya pengawasan dan dugaan persaingan usaha yang tidak sehat, karena masing-masing paket pekerjaan hanya satu perusahaan yang memasukkan dokumen penawaran," tuturnya.
Surya juga menyoroti kepemimpinan Bobby Nasution yang pada realitanya dinilai tidak mampu menyelesaikan masalah pengelolaan sampah dan banjir di Kota Medan.
"Secara sederhana kita bisa melihat masih banyaknya tumpukan sampah di Kota Medan. Pun ketika curah hujan tinggi, jalan raya dan tempat tinggal warga akan mengalami banjir," terang Surya.
Lebih lanjut, Surya mengatakan, kebijakan park?r berlangganan yang diterapkan oleh Pemko Medan pada Juli 2024, yang lalu juga telah menimbulkan keresahan dan kegaduhan di kalangan masyarakat.
"Kami menilai kebijakan parkir tersebut sangat prematur, karena tidak memikirkan dampak negatifnya, bahkan bagi kami Pemko Medan terkesan ingin meraih uang 'cepat' dari masyarakat," jelasnya.
Surya mengungkapkan, GMNI selaku kelompok terdidik dan terideologis, yang pada prinsipnya perjuangannya, senantiasa kepentingan rakyat tentu memiliki tanggung jawab moral untuk mengevaluasi kebijakan-kebijakan Pemerintah Kota Medan itu.
Surya mendesak Bobby Nasution bertanggung jawab dan meminta maaf secara terbuka atas kerugian gagalnya proyek lampu pocong.
"Bobby Nasution harus bertanggung jawab atas kegagalan atas banjir di Kota Medan, dan bertanggungjawab atas kegagalan pengelolaan sampah di Kota Medan," sebut Surya.
Pengunjuk rasa juga memberikan 2 ekor bebek kepada perwakilan Pemerintah Kota (Pemko) Medan.
"Filosofi bebek, kepemimpinan Bang Bobby lambat kerjanya dan banyak cakapnya. Dua ekor bebek kita berikan kepada Bobby Nasution dan Ketua PKK Kota Medan, Kahiyang Ayu," ungkap Surya.
Setelah itu massa membubarkan diri dengan tertib dalam pengawalan pihak kepolisian.
(JW/RZD)