Djokovic. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Jakarta - Bintang tenis Serbia Novak Djokovic berusaha menjadi orang pertama dalam 16 tahun yang berhasil mempertahankan gelar US Open.
Petenis berusia 37 tahun itu akan bergabung dengan Jimmy Connors, Pete Sampras, dan Roger Federer sebagai juara tertua di era Open, dan dengan gelar Grand Slam ke-25, mengklaim rekor gelar terbanyak sepanjang masa -- saat ini ia berbagi rekor dengan Margaret Court dengan 24 gelar Grand Slam.
Djokovic juga akan menjadi orang pertama yang mengulangi kemenangannya di New York sejak Federer memenangi lima US Open berturut-turut pada 2004-2008.
"Saya tidak tahu tentang itu. Saya tahu itu mungkin terjadi selama lima, 10 tahun, tetapi saya tidak tahu itu selama itu," kata Djokovic soal 16 tahun gelar juara bertahan, dikutip dari AFP, Senin (26/8).
"Semoga saja itu berubah tahun ini. Itulah tujuannya," katanya.
Kemenangan akan membuat Djokovic memperpanjang rentetan tahun dengan setidaknya satu gelar Grand Slam. Dari 2011-23, ia hanya sekali absen gelar di turnamen major, pada 2017.
Sejauh ini pada 2024, turnamen major beralih ke generasi baru. Pertenis Spanyol Carlos Alcaraz mengejar Grand Slam ketiga berturut-turut setelah kemenangan di Roland Garros dan Wimbledon.
Petenis Italia Jannik Sinner memenangi Australian Open dalam perjalanannya untuk menggantikan Djokovic di puncak peringkat dunia.
Dengan pensiunnya Federer dan Rafael Nadal yang berjuang melawan cedera, Djokovic mengatakan persaingan dengan petenis muda Alcaraz dan Sinner membuatnya tetap termotivasi.
"Persaingan seperti ini yang saya alami dengan Jannik dan Carlos adalah jenis pertarungan yang masih membawa kegembiraan berkompetisi bagi saya dan menginspirasi saya untuk benar-benar memacu diri untuk menyempurnakan permainan," kata Djokovic.
"Orang-orang bertanya kepada saya 'sekarang setelah Anda pada dasarnya memenangi segalanya dengan medali emas, apa adakah yang bisa dimenangi lagi?," tegasnya.
"Saya masih merasakan dorongan. Saya masih memiliki semangat kompetitif. Saya masih ingin membuat lebih banyak sejarah dan menikmati tur," imbuhnya.
Djokovic menyebut upacara medali setelah kemenangannya di Olimpiade Paris sangat emosional.
"Mungkin emosi paling intens yang pernah saya rasakan di lapangan tenis," ujar Djokovic.
"Saya pikir momen ketika saya meraihnya, bagaimana saya meraihnya, setelah bertahun-tahun mencoba, perjalanannya... membuat itu semakin unik."
Namun, hal itu tidak berarti dia mengesampingkan US Open saat ia mencoba menutup musim dengan gelar Grand Slam.
"Grand Slam adalah pilar olahraga kami," kata Djokovic.
"Itu adalah acara tenis bersejarah terpenting yang kami miliki," imbuhnya.
"Jadi, jika Anda tidak bersemangat dan terinspirasi untuk memainkan tenis terbaik Anda di Grand Slam, sulit untuk melakukannya di tempat lain," tegasnya. (BR)