TPM Psikologi USU di SMP Methodist 1 Medan “Stop Bullying”dengan Tingkatkan Keterampilan Sosial

TPM Psikologi USU di SMP  Methodist 1 Medan “Stop Bullying”dengan Tingkatkan Keterampilan Sosial
Tim pengabdian dosen dari Fakultas Psikologi USU diketuai Josetta MR Tuapattinaja, MSi, Psikolog didampingi anggota Eka Danta Jaya Ginting, MA, Psikolog dan Rahma Fauzia, MPsi, Psikolog baerfoto bersama dengan 122 peserta dan didampingi guru-guru SMP Met (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Tim Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) Universitas Sumatera Utara (USU) melaksanakan kegiatan “Stop Bullying” dengan meningkatkan keterampilan sosial pada siswa siswi SMP Methodist 1 Medan di sekolahnya Jalan Hang Tuah Nomor 4 Medan, belum lama ini. Kegiatan ini dilaksanakan tim pengabdian yang terdiri dari para dosen dari Fakultas Psikologi USU yang diketuai Josetta MR Tuapattinaja, MSi, Psikolog dengan anggota Eka Danta Jaya Ginting, MA, Psikolog dan Rahma Fauzia, MPsi, Psikolog diikuti oleh 122 peserta dan didampingi guru-guru SMP Methodist 1 Medan.

Ketua Tim Pengabdian Josetta mengutarakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan sosial (empati, asertif dan regulasi diri) pada siswa siswi SMP Methodist 1 Medan.

Hal ini sebagai upaya preventif untuk mencegah perilaku bullying atau perundungan remaja yang saat ini marak terjadi di lingkungan sekolah.

“Tingginya angka kasus perundunganyang terjadi pada usia remaja menjadi perhatian masyarakat. Berdasarkan data SIMFONI-PPA Tahun 2023, korban kasus kekerasan pada anak tertinggi di Indonesia berasal dari kategori remaja usia 13-17 tahun. Sementara itu, teman sebaya juga merupakan salah satu kategori tertinggi sebagai pelakuperundunganyang dialami remaja. Data lainnya mengungkapkan lembaga pendidikan menduduki peringkat ketiga sebagai lokasi kejadian perilaku perundungan terjadi,” paparnya sembari menyatakan bentuk perundungan yang marak terjadi di kalangan remaja antara lain perundungan fisik meliputi pemukulan dan tindakan agresi lainnya yang dilakukan secara individu maupun kelompok.

Perundungan Verbal meliputi cemooh terhadap bentuk fisik dan finansial, kata-kata merendahkan teman ataupun orang tua teman, mencaci dengan kata-kata tidak pantas serta ucapan intimidasi serta Perundungan Siber (cyber bullying) meliputi cemooh yang dilakukan individu maupun kelompok melalui media sosial untuk mengucilkan teman lainnya.

Bentuk kegiatan yang dilakukan terdiri dari lima sesi materi. Sesi pertama diawali dengan ceramah mengenai Bullying yang dibawakan oleh Eka Danta Jaya Ginting, MA, Psikolog. Selanjutnya materi dilanjutkan dengan pelatihan keterampilan sosial yang terdiri dari Empati, Asertif serta Regulasi Diri. Pelatihan diberikan menggunakan metode role play serta games yang difasilitasi oleh Rahma Fauzia, M.Psi, Psikolog dan Josetta M.R. Tuapattinaja, M.Si, Psikolog.

Setelah pelatihan, siswa-siswi kemudian diajak untuk mengembangkan kreativitas dengan bekerja dalam kelompok menyusun kampanye anti kekerasan.

Sebelum kegiatan usai, para siswa siswi diajak untuk mendeklarasikan diri agar tidak terlibat dalam perilaku bullying. Melalui kegiatan ini diharapkan SMP Methodist-1 Medan bebas dari segala bentuk kekerasan.

(ARU/BR)

Baca Juga

Rekomendasi