Tim Dosen Pengabdian Kepada Masyarakat UNA diabadikan bersama Kepala Desa SeiBluru, Rahim serta pelaku UMKM keripik ubi seusai kegiatan pendampingan di Desa Sei Bluru Kecamatan Meranti Asahan, belum lama ini. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Asahan - Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen Universitas Asahan memberikan pengetahuan tentang penerapan standar mutu produk keripik ubi berbasis Pasar Digitall kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah(UMKM) di Desa Sei Bluru Kecamatan Meranti Kabupaten Asahan.
Ketua tim pengabdian, Harmayani didampingi anggota Emil Salim Siregar dan Dian Ayu Andriani, Selasa (3/9) mengatakan, pengabdian dilaksanakan bersama enam mahasiswa dari lintas prodi ini merupakan realisasi dari program hibah yang diterima dan disetujui Kementerian Pendidikan, Ke budayaan, Riset dan Teknologi melalui No.Kontrak Induk Ke mendikbud: 123/ES/PG.02.00.PM/2024 selanjutnya No. Kontrak Turunan LLDikti : 098/LL1/04.03/2024 dan terakhir berdasarkan No.Kontrak Turunan LPPM UNA : 135/LPPM-UNA/2024.
“Sebelum pelaksanaan,tim lebih dahulu melakukan riset awal terhadap“UMKM Keripik Ubi Legimin” di Desa Sei Bluru Kecamatan Meranti, terhadap permasalahan dialami pengrajin keripik ubi di desa tersebut. Setelah mengetahuinya lalu mengajukan proposal, alhamdulillah proposal kami diterima dan disetujui untuk dilaksanakan.Selaku tim pengabdian kami mengucapkan terima kasih kepada Kemendikbud RI berdasarkan kontrak UMKM Keripik Ubi Legimin tersebut,” ujar Harmayani.
Sementara itu, anggota tim pengabdian Dian Ayu Andriani dalam kesempatan terpisah pada kegiatan pendampingan mengatakan,kegiatan UMKM produk olahan ubii berfokus pada pengembangan manajemen usaha terkait keuangan UMKM terkoordinir, dibukukan, rapi dan benar serta sesuai standar akuntansi agar mudah diketahui profit diperoleh dari produksi keripik ubi, sebagai panganan siap jadi dengan cara pengolahan higienis melalui pelatihan dan pendampingan “UMKM Keripik Ubii Legimin”.
“Harapannya program ini dapat menjadi motor penggerak ekonomi Desa Sei BluruMeranti Asahan sebagai model usaha ekonomi kreatif produk khas, sekaligus mendukung program one village one product sebagai program unggulan Pemerintah Sumatera Utara”, ujarnya.
Menanggapi program yang diusung Tim Dosen bersama Mahasiswa UNA ini, Kepala Desa Sei Bluru, Rahim mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih terhadap program dilaksanakan di desa dipimpinnya, sebab upaya nyata ini dapat memberikan manfaat bagi pengrajin keripik ubi untuk meningkatkan pendapatan mereka.
“Program ini sangat bemanfaat,sebab pengrajin tidak cuma mendapat pendampingan memasarkan produk melalui sosial media atau Digital Marketing, melainkan juga mereka akan mendapat bantuan berupa modal usaha serta peralatan yang diperlukan, ini akan memperluas pasar produk keripik ubi dari pengrajin”, ujar Kades Sei Bluru.
Sebagai tindak lanjut program ini,kata Emil Salim Siregar,pihaknya akan menyerahkan peralatan produksi meliputi mesin peniris minyak,mesin perajang ubi,mesin spinner perekat plastik,kuali, Sutil,serok penggorengan, ember, kalo plastik,drum penampung air,kompor gas dan tungku besar penyerahan ini dilakukan akhirAgustus 2024, bersamaan usainya pengabdian dilakukan di desa yang letaknya di Jalan Lintas Sumatera Medan-Kisaran tersebut.
(ARU/BR)