Tak Ada Tempat Bagi Pelaku Kejahatan, Polres Simalungun Terus Buru Pelaku Pembunuhan

Tak Ada Tempat Bagi Pelaku Kejahatan, Polres Simalungun Terus Buru Pelaku Pembunuhan
Kasat Reskrim Polres Simalungun, AKP Ghulam Yanuar Lutfi (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Simalungun - Sat Reskrim Polres Simalungun terus memburu pelaku pembunuhan yang terjadi di sebuah warung tuak di Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Pelaku, Zulkarnain Sinaga (26), masih dalam pengejaran setelah menikam temannya, Herman Syahputra Pohan (39), akibat perselisihan sepele terkait perebutan mikrofon karaoke.

"Tidak ada tempat di Simalungun bagi pelaku kejahatan. Kami akan memburu, mengejar, dan menangkap pelaku pembunuhan di warung tuak di Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun. Kami himbau pelaku segera menyerahkan diri dan mempertanggungjawabkan perbuatannya," tegas Kasat Reskrim Polres Simalungun, AKP Ghulam Yanuar Lutfi, Kamis (5/9).

Peristiwa tragis ini terjadi pada Sabtu malam (31/8) di sebuah warung tuak di Kecamatan Panei. Seorang pria bernama Herman Syahputra Pohan (39) tewas ditikam oleh temannya, Zulkarnain Sinaga (26). Insiden tersebut bermula ketika keduanya terlibat perselisihan hanya karena berebut mikrofon karaoke.

Menurut AKP Ghulam Yanuar, insiden bermula saat korban, Herman, meminta mikrofon dari Zulkarnain untuk bergantian menyanyi. "Keduanya berselisih karena korban meminta mikrofon kepada tersangka untuk bergantian menyanyi," jelas AKP Ghulam saat memberikan keterangan pada Selasa (3/9).

Permintaan ini rupanya membuat Zulkarnain tersinggung. Meskipun belum jelas bagaimana cara korban meminta mikrofon tersebut, ketegangan pun meningkat di antara keduanya. Perselisihan itu kemudian berubah menjadi adu argumen dan aksi dorong-dorongan.

Situasi semakin memanas ketika Zulkarnain, dalam keadaan marah dan emosi yang tak terkendali, mendekati Herman. Dengan penuh amarah, Zulkarnain mengeluarkan sebilah pisau berukuran 20 cm yang dibawanya dan langsung menikam Herman di bagian perut. Kejadian ini berlangsung sangat cepat dan mengejutkan para pengunjung lain di warung tuak tersebut.

Warga sekitar yang menyaksikan kejadian itu segera berupaya memberikan pertolongan pertama kepada korban. Mereka membawa Herman ke rumah sakit terdekat dengan harapan nyawanya bisa diselamatkan. Namun, meskipun pertolongan diberikan secepat mungkin, Herman meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit akibat luka tusukan yang parah.

Setelah melakukan penusukan, Zulkarnain langsung melarikan diri dari lokasi kejadian. Hingga saat ini, pihak kepolisian Polres Simalungun terus melakukan pengejaran intensif terhadap Zulkarnain. Tim penyidik telah menyebar ke berbagai lokasi yang diduga menjadi tempat persembunyian pelaku untuk menangkapnya secepat mungkin.

AKP Ghulam Yanuar menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak akan berhenti sampai pelaku ditangkap. "Kami sudah mengerahkan tim khusus untuk menangkap pelaku. Kami meminta kerja sama dari masyarakat untuk memberikan informasi yang dapat membantu proses pengejaran ini," ujarnya.

Peristiwa ini memicu keprihatinan di kalangan masyarakat setempat, terutama karena kejadian ini dipicu oleh hal yang sepele, yaitu perebutan mikrofon karaoke. Banyak warga berharap agar pelaku segera ditangkap dan dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku.

Kasus ini juga menyoroti pentingnya pengelolaan emosi dan penyelesaian konflik secara damai. Kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak membawa senjata tajam, terutama di tempat-tempat umum seperti warung atau tempat hiburan, karena bisa memicu konflik yang berujung pada kekerasan.

Polres Simalungun mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh kejadian ini. Mereka juga menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing.

"Kami berharap masyarakat bisa lebih bijak dalam menyikapi setiap situasi dan mengedepankan dialog serta penyelesaian damai atas setiap perselisihan," tambah AKP Ghulam.

Penyelidikan lebih lanjut juga dilakukan oleh polisi dengan menggali keterangan dari saksi-saksi yang berada di lokasi kejadian untuk mengumpulkan bukti tambahan yang dapat memperkuat dakwaan terhadap Zulkarnain. Penyidik juga sedang menelusuri jejak digital dan komunikasi yang mungkin dilakukan oleh tersangka setelah kejadian untuk mengetahui keberadaannya.

Keluarga korban, Herman Syahputra Pohan, sangat terpukul dengan kejadian ini. Mereka berharap pelaku segera tertangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku untuk mendapatkan keadilan atas kehilangan yang mereka alami.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi