Tim Kalimantan Timur merayakan keberhasilan meraih medali emas setelah mengalahkan Jawa Timur di partai final cabang futsal putra di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh - Sumut, Minggu (9/9) (Analisadaily/Cristison Sondang Pane)
Analisadaily.com, Medan - Perebutan medali emas cabang Futsal Pria di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh - Sumut berhasil dimenangkan kontingen Kalimantan Timur setelah bermain alot hingga menghabiskan babak tambahan dengan skor 2-1 di partai final di GOR Futsal Disporasu, Minggu (8/9).
Pada babak pertama, kedua tim bermain imbang 1-1. Skor juga tidak berubah hingga babak kedua berakhir. Kemudian dilanjutkan babak tambahan dan tim Kaltim mencuri kesempatan itu dengan mencetak gol.
Satu-satunya gol Jawa Timur dicetak oleh Sandy Kusuma Triandi, dan dua gol Kaltim masing-masing diciptakan Irfan Hamid dan Muhammad Akna Az Zikra.
"Akhirnya tim futsal Kaltim meraih medali emas pertama di PON. Tidak lupa saya ucapkan syukur kepada kedua orang tua pemain," kata Pelatih futsal putra Kaltim, Panca Fauzi saat konferensi pers usai pertandingan.
"Emas ini kami persembahakan buat masyarakat Kalimantan Timur, juga kepada kedua orang tua para pemain," tutur Panca.
Dia kemudian menceritakan tentang strategi yang diterpakannya kepada anak asuhnya mulai awal kompetisi sampai babak final. Dia mengaku melakukan perubahan terutama saat pertandingan final melawan Jawa Timur.
"Kalau teman-teman melihat sejak awal, pemain kita main di bawah 15 meter, tapi di final saya merubah strategi, karena Jatim bagus satu dua sentuhannya. Sehingga saya press di depan supaya mereka tidak berkembang," ucap pelatih asal Jawa Barat tersebut.
Di cabang futsal ini, Kaltim memang tidak mempunyai target untuk mendapatkan medali emas, karena dalam sejarahnya tim futsal Kaltim tidak pernah masuk PON dan tampil pun tanpa beban.
"Sebelumnya kita kan tdak masuk PON, nothing to lose aja. Apa yang perlu dikhawatirkan, kita dari pihak KONI tidak ditargetkan untuk mendali emas, kita juga tim baru muncul baru muncul di babak kualifikasi PON. Jadi memang tidak ada beban, kita hanya ingin membahagiakan orang tua kita. Itu yang jadi sumber utama kekuatan kita," ujar Panca.
Laga terhenti
Di tengah ketatnya pertandingan kedua tim, hujan tiba-tiba sehingga pertarungan terpaksa harus diberhentikan karena atap GOR tersebut bocor dan air membasahi beberapa titik di lapangan. Lebih dari 30 menit laga terhenti. Namun, momen ini menjadi kesempatan baik di satu sisi, tetapi kerugian di sisi lain bagi skuat Panca.
"Kita sudah menyiapkan apapun yang terjadi, pada prinsipnya bisa terjadi keuntungan maupun kekurangannya, tapi itu merupakan kerugian buat kita, karena kita sudah press, kita sudah kuasai permainan dan berhenti. Saya sempat khawatir, cuman kita terima saja. Kita siapkan plan a,b dan selanjutnya," sambung Panca.
Dia menambahkan, ini merupakan emas kedua yang diperoleh di ajang Pekan Olahraga Nasional. Emas Pertama saat dia membela daerahnya Jawa Barat, namun sebelumnya dia juga sudah pernah mendapatkan medali perak saat PON di Papua.
Pelatih Jawa Timur, Ambar Supriyanto, mengatakan para pemain sudah berjuang mati-matian, bermain sekuat tenaga, tapi hasilnya tidak sesuai. Kendati begitu, dia tetap berterima kasih kepada anak asuhnya yang telah menunjukkan permainan terbaik.
Melihat talenta-talenta muda yang dia miliki, Ambar berharap langkah anak-anak muda ini jangan berhenti hanya pada ajang olahraga ini. Dia meminta, pemerintah Jawa Timur harus memperhatikan atlet-atlet ini.
"Kita sudah punya talenta yang menjanjikan. Ini Pemerintah yang ditunggu. Jangan sampai mereka pulang tidak ada tindaklanjutnya. Ini kan akan jadi kerugian besar buat Jatim," kata Ambar usai penyerahan medali.
Dicabang ini, Kalimantan Timur meraih medali emas, Jawa Timur dapat perak dan Banten memperoleh perunggu.
(CSP)