Dosen Fakultas Farmasi USU Laksanakan Pengabdian Masyarakat di Sunggal

Dosen Fakultas Farmasi USU Laksanakan Pengabdian Masyarakat di Sunggal
Dosen Fakultas Farmasi USU Laksanakan Pengabdian Masyarakat di Sunggal (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara (USU) melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Kecamatan Medan Sunggal, Selasa (10/9/2024).

Tim Dosen Pengabdian Masyarakat terdiri dari Ketua Dr. apt Denny Satria, M.Si , dan anggota Dr. apt. Aminah Dalimunthe, M.Si dan Dr. apt. Hafid Syahputra S.Farm, M.Si.

Pengabdian masyarakat itu bertajuk, "Fortifikasi Daun Kelor dan Tepung Kacang Hijau Dalam Kukis sebagai PMT (Pemberian Makanan Tambahan) untuk Balita dalam Program Mendukung Gerakan Cegah Stunting di Kecamatan Medan Sunggal".

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Dr. apt. Denny Satria, M.Si mengatakan, tujuan pengabdian masyarakat ini untuk memberikan edukasi berupa inovasi dalam kukis berbahan dasar daun kelor dan tepung kacang hijau dalam program mendukung gerakan cegah stunting.

Selain itu strategi yang dapat dilakukan guna meningkatkan dan mengembangkan potensi alam sekitar menjadi produk yang bermutu dan bernilai tinggi.

Dalam kegiatan itu, Tim Pengabdian Masyarakat juga menjelaskan tentang stunting kepada masyarakat di sana. Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang. Stunting bisa disebabkan oleh malnutrisi yang dialami ibu saat hamil, atau anak pada masa pertumbuhan.

Statistik PBB 2020 mencatat, lebih dari 149 juta (22%)
Balita di seluruh dunia mengalami stunting, dimana 6,3
juta merupakan anak usia dini atau balita stunting adalah
balita Indonesia.

Saat ini, prevalensi stunting di Indonesia adalah 21,6%,
sementara target yang ingin dicapai adalah 14% pada
2024. Untuk itu, diperlukan upaya bersama untuk
mencapai target yang telah ditetapkan, salah satunya
dimulai dari unit terkecil dalam masyarakat, yakni
keluarga.

Adapun penyebab stunting yakni kurangnya asupan makanan bergizi, anak menderita penyakit yang menghalangi penyerapan nutrisi, anak tidak mendapatkan ASI eksklusif, minimnya, akses air bersih, dan terbatasnya layanan kesehatan.

Untuk pencegahan stunting bahan yang digunakan adalah :

Kacang Hijau
Kacang hijau memiliki kandungan protein sebesar
22%, sehingga dapat membantu pertumbuhan dan
pembentukan sel-sel tubuh serta meningkatkan berat
badan. Kacang hijau juga memiliki banyak lemak
yang merupakan asam lemak tak jenuh, kalsium
dan fosfor, dan vitamin B1 yang bermanfaat untuk
pertumbuhan.

Daun Kelor
Daun kelor memiliki kandungan gizi yang
tinggi yaitu protein 22,7%, lemak 4,65%,
karbohidrat 7,92%, dan kalsium 350-50
mg. Kandungan asam amino lengkap,
antioksidan tinggi, dan antimikroba juga
terdapat pada daun kelor segar.

Tempe dan Tahu
Protein nabati ini memiliki daya cerna
yang tinggi, rasa dan tekstur yang unik
serta bermanfaat bagi kesehatan. Tempe
dan Tahu mengandung asam amino,
asam lemak, isoflavon, protein, vitamin
B12, zat besi dan lain sebagainya.

Daging Ayam
Konsumsi daging ayam memiliki manfaat
yang penting dalam pencegahan stunting,
terutama pada masa pertumbuhan anakanak. Sumber protein ini mengandung
asam amino esensial dan zat gizi
lainnya yang mendukung pertumbuhan
dan perkembangan optimal.

Ikan
Ikan mempunyai kandungan protein
yang tidak kalah hebatnya dengan
daging sapi maupun ayam. Ikan juga
kaya asam lemak omega-3 yang dapat
merangsang
pertumbuhan
dan
perkembangan otak.

(BARA)

(BR)

Baca Juga

Rekomendasi