Analisadaily.com, Medan - Pemerintah terus fokus melakukan pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Sejumlah proyek infrastruktur dan kebutuhan teknologi masih dikerjakan. Seiring pembangunan, pemerintah membutuhkan teknologi yang memiliki komponen tinggi untuk mendukung kinerja pemerintahan di ibu kota baru tersebut.
Dalam hal perangkat teknologi pemerintah pun juga memberi syarat komponen alat teknologi kepada produsen industri teknologi untuk bisa memproduksi dengan memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Di mana produk di antaranya telah memiliki nilai TKDN di atas 40%.
Maka dari itu menanggapi TKDN yang ditetapkan pemerintah, produsen teknologi Asus menanggapi positif progam pemerintah dalam hal mendukung pemerintahan di IKN.
"Potensinya sangat besar karena pemerintah rencananya mau memindahkan pemerintah operasional ke sana. Jadi pasti ada kebutuhan, bukan hanya infrastruktur pasti juga teknologi pendukungnya. Makanya kita melihat program TKDN dari pemerintah sangat positif, jadi dengan TKDN kita ikutin peraturan pemerintah, sehingga selain kita bisa masuk ke sana kita juga bisa memberikan nilai lebih ke masyarakat Indonesia," kata Head of PR Asus Muhammad Firman, pada Media Gathering Asus Business, di Hotel Adi Mulia, Medan, Selasa (10/9).
Ia menambahkan Asus tidak hanya menjual laptop atau desktop saja, tetapi bisa membantu pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pihaknya pun mengaku langkah TKDN 40 % yang diterapkan pemerintah sangat positif.
"Bahkan saat ini laptop kita yang sudah 40% TKDN nya bukan cuma praktiknya saja yang dilakukan di Batam, tapi semua komponen pendukung laptop seperti charger beli di perusahaan di Batam yang memiliki kualitas bagus dengan yang kita bikin di perusahaan kita di Taiwan/China. Kabel charger beli di perusahaan Tanggerang yang berkualitas, untuk 40% itu sudah beli dari beberapa prosedur lokal sebagai buat pelengkap pendukung, termasuk tas laptop Asus dari Jepara," ungkapnya.
Langkah ini, lanjutnya salah satu cara untuk perkembangan ekonomi Indonesia bukan hanya menjual saja. Tak hanya itu, pabrik di Batam juga menambah tenaga kerja untuk perakitan laptopnya.
"Jadi perusahaan lokal mendapatkan manfaat, tentu kita mendukung program pemerintah ini khususnya yang IKN harus TKDN 40%. Selama ini cuma produser laptop lokal yang bisa masuk, karena mereka emang lokal. Tapi kita sudah masuk 40% TKDN kita udah bisa masuk ke sana, ini potensi untuk Asus," ungkapnya.
Pada kegiatan itu, Asus memperkenalkan laptop dan PC Desktop bisnis terbaru dengan Intel vPro. Mulai dari laptop bisnis ExpertBook B5 OLED dan B6 Flip hingga desktop PC
ExpertStation D900, dan Asus siapkan jajaran perangkat komputasi bisnis terbaik di Indonesia.
"Selain didukung Intel vPro juga Laptop Bisnis didukung Convertible Workstation Powerful: ExpertBook B6 Flip merupakan convertible mobile workstation pertama di Dunia yang ditenagai chip grafis NVIDIA Quadro RTX, layar OLED di ExpertBook B5 OLED, desain minimal, produktivitas maksimal: ExpertCenter D9 SFF dan dibekali hardware powerful untuk memenuhi semua kebutuhan komputasi dan meningkatkan produktivitas bisnis," ungkapnya