Inovasi Pertanian di Desa Denai Sarang Burung, Koptan Tunas Baru Dapat Mesin Penggiling Baru

Inovasi Pertanian di Desa Denai Sarang Burung, Koptan Tunas Baru Dapat Mesin Penggiling Baru
im Pengabdian dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis diketuai Dr. Syech Suhaimi, SE., M.Si didampingi Prof. Dr. Ramli, SE, MS, Prof. Dr. Sya’ad Afifuddin Sembiring, SE., M.Ec, dan Nurmala Fitri S, SE, MSi aberfoto bersaam dengan Koptan Tunas Baru Desa Denai Sar (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Deliserdang - Kelompok Tani Tunas Baru di Desa Denai Sarang Burung Deliserdang menerima bantuan mesin penggiling padi, hasil dari program pengabdian masyarakat tim dari Universitas Sumatera Utara (USU), baru-baru ini.

Program ini bertujuan mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi kelompok tani ini dan membawa perubahan positif dalam efisiensi produksi serta ekonomi rumahtangga petani. Di mana sebelumnya, para petani di Desa Denai Sarang Burung tergantung pada jasa penggiling padi keliling yang memungut upah penggilingan. Terlebih, umumnya kualitas hasil penggilingan tidak terkendali.

Demikian Tim Pengabdian dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis diketuai Dr. Syech Suhaimi, SE., M.Si didampingi Prof. Dr. Ramli, SE, MS, Prof. Dr. Sya’ad Afifuddin Sembiring, SE., M.Ec, dan Nurmala Fitri S, SE, MSi sebagai anggota kepada Analisa, Kamis (19/9).

Menurutnya, dengan adanya mesin penggiling padi yang baru, para petani kini dapat menggiling hasil panen mereka secara mandiri. Hal ini tidak hanya amengurangi ketergantungan pada jasa luar, tetapi juga memberikan kendali lebih besar atas kualitasberas yang dihasilkan.

Program ini juga membawa dampak ekonomi yang signifikan. Dengan mengurangi biaya jasa penggilingan dan meningkatkan kualitas beras, petani diharapkan melihat peningkatan pendapatan.

Selain itu, sisa hasil penggilingan yakni sekam, juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak mili kpribadi petani, menjadikannya nilai tambah.

“Program ini tidak hanya membantu kami dalam hal efisiensi produksi, tetapi juga memberikan solusi memanfaatkan limbah pertanian dengan cara yang lebih berkelanjutan,” ungkap Kardiman, Ketua Kelompok Tani Tunas Baru.

Untuk memastikan pemanfaatan yang optimal dari mesin penggiling padi, tim pengabdian juga mengadakan pelatihan intensif bagi anggota kelompok tani. Pelatihan ini mencakup cara pengoperasian mesin, perawatan alat, dan pemanfaatan sekam. Hal ini bertujuan agar petani dapat mengoperasikan mesin secara mandiri dan efektif.

Program ini sejalan dengan upaya peningkatan kapasitas petani melalui teknologi modern. Dengan mengoptimalkan proses penggilingan dan memanfaatkan setiap aspek dari hasil pertanian, program ini mendukung pertanian berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa dalam jangka panjang.

Tim pengabdian dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU menyampaikan terima kasih kepada Kardiman dan seluruh anggota Kelompok Tani Tunas Baru atas kerja samanya.

Program ini juga didukung dana dari USU, yang memungkinkan pelaksanaan kegiatan ini berjalan sukses.

Dengan adanya mesin penggiling padi ini, diharapkan Desa Denai Sarang Burung akan semakin dikenal sebagai pusat pertanian yang maju dan berkelanjutan, serta dapat menjadi contoh bagi daerah lainnya dalam penerapan teknologi pertanian yang inovatif.

(ARU/BR)

Baca Juga

Rekomendasi