Menggunakan Data Order Book untuk Prediksi Pergerakan Harga Crypto, Apakah Bisa?

Menggunakan Data Order Book untuk Prediksi Pergerakan Harga Crypto, Apakah Bisa?
Ilustrasi (Pixabay)

Saat Anda melihat perubahan harga sebuah aset crypto seperti Bitcoin, baik dengan pair BTC to USDT maupun BTC to IDR, pernahkah Anda penasaran serta bertanya-tanya bagaimana cara mengetahui pergerakan harga selanjutnya?

Walaupun tidak ada yang mengetahui pasti perubahan nilai sebuah aset di masa depan, setiap orang memiliki caranya masing-masing dalam menganalisa perubahan harga di masa depan.

Salah satu pendekatan yang sering digunakan oleh para trader maupun investor crypto adalah dengan menganalisis data order book. Tapi, apakah menggunakan data order book benar-benar bisa memberikan gambaran yang akurat mengenai pergerakan harga cryptocurrency? Mari kita bahas lebih lanjut!

Mengenal Order Book

Order book adalah daftar berisi semua transaksi beli (buy) dan jual (sell) yang belum tereksekusi di pasar untuk suatu aset tertentu, seperti Bitcoin misalnya. Di dalam order book, Anda dapat melihat harga di mana orang ingin membeli (bids) dan menjual (asks) aset tersebut, serta jumlah unit yang diinginkan atau ditawarkan.

Data order book sering diwakili dalam bentuk dua kolom, satu untuk order beli dan satu untuk order jual. Kolom bid menunjukkan harga tertinggi yang bersedia dibayar oleh pembeli, sedangkan kolom ask menunjukkan harga terendah yang bersedia diterima oleh penjual. Volume order yang tercatat menunjukkan seberapa besar minat pasar pada harga tertentu.

Bagaimana Order Book Dapat Digunakan untuk Prediksi Harga?

Order book memberikan gambaran langsung tentang supply dan demand di pasar pada waktu tertentu. Dengan menganalisis order book, Anda bisa mencoba memprediksi bagaimana harga mungkin bergerak berdasarkan informasi berikut:

1. Level Support dan Resistance

Jika ada sejumlah besar order beli di bawah harga pasar saat ini, ini dapat menentukan level support, yaitu harga di mana pembeli bersedia masuk dan membeli, sehingga mencegah harga turun lebih jauh. Sebaliknya, sejumlah besar order jual di atas harga pasar saat ini bisa menjadi level resistance, di mana penjual siap untuk menjual dan mencegah harga naik lebih jauh.

2. Market Depth

Melihat kedalaman pasar atau market depth dapat memberikan wawasan tentang seberapa jauh harga bisa bergerak sebelum mengenai level support atau resistance yang signifikan. Jika ada order besar yang jauh di atas atau di bawah harga saat ini, ini bisa berarti bahwa pasar mungkin tidak bergerak drastis kecuali jika ada lonjakan volume yang signifikan.

3. Imbalance Order

Ketidakseimbangan antara jumlah order beli dan jual juga bisa menjadi indikasi potensi pergerakan harga. Jika ada lebih banyak order beli daripada order jual (demand lebih tinggi dari supply), harga mungkin bergerak naik. Sebaliknya, jika ada lebih banyak order jual, harga mungkin cenderung turun.

Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun data order book dapat memberikan petunjuk mengenai arah pasar, ada beberapa tantangan dan keterbatasan yang perlu dipertimbangkan:

1. Kurangnya Informasi Eksternal

Order book hanya mencerminkan minat beli dan jual saat ini di satu bursa dan tidak mempertimbangkan berita eksternal, sentimen pasar, atau faktor-faktor fundamental lainnya yang dapat mempengaruhi harga. Misalnya, berita regulasi, peretasan bursa, atau adopsi teknologi baru dapat memicu pergerakan harga yang tidak terduga.

2. Volatilitas Pasar

Pasar crypto terkenal dengan volatilitasnya yang tinggi. Order book bisa berubah dengan sangat cepat, terutama selama periode volatilitas tinggi. Ini berarti bahwa apa yang Anda lihat di order book pada satu momen bisa berubah dalam hitungan detik, menjadikannya alat yang tidak sepenuhnya dapat diandalkan untuk prediksi jangka panjang.

Jadi, Apakah Order Book Dapat Digunakan untuk Prediksi Harga? Jawabannya adalah bisa, tetapi dengan keterbatasan. Menggunakan data order book dapat memberikan wawasan yang berguna tentang kondisi pasar saat ini, level support dan resistance, serta potensi ketidakseimbangan dalam supply dan demand.

Namun, Anda harus menyadari bahwa order book bukanlah alat yang sepenuhnya dapat diandalkan untuk memprediksi pergerakan harga di masa depan, terutama dalam jangka panjang. Menggabungkan analisis order book dengan indikator teknis lainnya, analisis sentimen, dan berita fundamental dapat memberikan pandangan yang lebih komprehensif tentang pasar.

Selalu penting untuk melakukan analisa menyeluruh dan mempertimbangkan berbagai faktor sebelum membuat keputusan membeli atau menjual koin atau aset crypto. Jika Anda tertarik untuk memulai trading atau investasi dalam cryptocurrency, seperti Bitcoin, Ethereum, atau koin lainnya, Anda bisa memanfaatkan platform yang terpercaya seperti Tokocrypto.

Di Tokocrypto, Anda dapat membeli koin atau token crypto dengan mudah dan aman. Platform ini tidak hanya menyediakan berbagai alat dan fitur yang membantu Anda memahami pasar dan mendukung Anda dalam membuat keputusan investasi yang lebih tepat.

Tokocrypto juga merupakan platform perdagangan aset crypto yang telah terdaftar resmi di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan RI, yang menjamin keamanan dan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku di Indonesia. Dengan begitu, Anda bisa bertransaksi dengan tenang dan percaya diri di ekosistem yang terjamin keamanannya.

Ingat, berinvestasi di pasar crypto melibatkan risiko! Jadi, penting untuk selalu waspada serta melakukan due diligence sebelum memulai. Semoga artikel ini membantu Anda memahami bagaimana data order book bisa digunakan untuk menganalisis pergerakan harga crypto. Semoga sukses dalam trading dan investasi yang Anda lakukan!

(Adv)

Baca Juga

Rekomendasi