Hasan Basri Sagala Minta Pendukung Kampanye dengan Cara Bermartabat (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Deliserdang - Dukungan terus mengalir kepada pasangan Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala, jelang Pilgub Sumut. Belum genap sebulan, permohonan menjadi Khatib Jumat, Penceramah, Imam, hingga makan bareng mengalir deras ke Hasan Basri.
Dalam setiap pertemuan ia selalu mengingatkan pendukung Edy-Hasan untuk menjaga martabat di setiap tindakan, termasuk pemasangan spanduk, poster, dan atribut kampanye Edy-Hasan.
“Kampanye bermartabat itu tidak menjelek-jelekkan lawan dalam pertarungan politik, menyebar hoaks. Ini sudah muncul hoaks bahwa saya bukan muslim karena bermarga Sagala. Saya tidak marah, saya hanya mendoakan agar pembuat hoaks dan penyebarnya segera bertaubat dan dimudahkan rezekinya,” kata Hasan Basri di hadapan ratusan warga dan tokoh masyarakat Tembung saat makan bareng di kediaman Hamzah Siregar, di Jalan Padi Raya, Tembung, Deliserdang, Jumat (20/9).
Dijelaskan Hasan, semua agama mengajarkan untuk selalu berbuat kebaikan. Bahkan dalam Alquran tertulis ayat khusus tentang itu.
“Dalam Alquran Surah Al Hujurat ayat 6, disebutkan “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaan yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. Jadi berhati-hatilah kita yang suka menshare-share info, yang positif-positif ajalah,” tambahnya.
Ditambahkannya, selain hati-hati atas isu menyesatkan, para pendukung Edy-Hasan juga diminta bermartabat dalam memasang spanduk, baliho.
“Rumah ibadah harus netral, jangan saking keras dukungannya, dipasang pula spanduk atau baleho di situ. Itu pelanggaran. Minggu depan dah masa kampanye. Tempat umum yang dilarang ditempelkan bahan kampanye yakni, tempat ibadah, rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan, tempat pendidikan, gedung atau fasilitas milik pemerintah, jalan-jalan protokol, jalan bebas hambatan, sarana dan prasarana publik dan/atau taman dan pepohonan tak boleh ditempelkan APK. Kita bermartabat, jadi sama-sama kita jaga,” tegasnya.
Jika lawan politik melakukan, tambahnya, seluruh warga bisa melaporkan ke Panitia Pengawas Pilkada. “Kita ikuti rambu-rambunya, karena berjuang dengan kotor akan merusak hasil. Berjuang dengan bermartabat, hasilnya pasti bermartabat,” pungkasnya.
Sebelum makan bareng warga, Hasan Basri Sagala menjadi Imam Salat Jumat. Warga mengaku senang karena melihat sosok pemimpin yang pantas menjadi Imam. “Dari masih kuliahpun, beliau memang kuat agamanya. Tilawahnya bagus dan memang santun orangnya,” ujar Hamzah Siregar.
Hadir dalam kegiatan makan bareng tersebut sejumlah tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, Ketua STM, Advokat, Tokoh, dan tokoh Milenial.
(KAH/RZD)