Tim pengabdian berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Fakultas Vokasi, yang diketuai Prof Dr Lic.rer.reg. Sirojuzilam Hasyim SE, dan 3 dosen lainnya sebagai anggota antara lain Inggrita Gusti Sari Nasution,SE, MSi, Dewi Ratna Sari Simatupang, SE, MS (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Batubara - Tim Pengabdian dari LPPM USU kembali melaksanakan pengabdian membantu usaha yang memproduksi makanan tradisional kue bangkit dan dodol di Desa Tanah Merah, Kabupaten Batubara, belum lama ini.
Tim menyerahkan mesin pemeras santan dan mesin pengaduk adonan yang terbukti mampu mempercepat proses produksi hingga 40 persen.
Tim pengabdian berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Fakultas Vokasi, yang diketuai Prof Dr Lic.rer.reg. Sirojuzilam Hasyim SE, dan 3 dosen lainnya sebagai anggota antara lain Inggrita Gusti Sari Nasution,SE, MSi, Dewi Ratna Sari Simatupang, SE, MSi dan Beby Kendida Hasibuan, SE, MSi.
Ketua Tim Pengabdian dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU Prof. Dr Sirojuzilam kepada Analisa, Rabu (25/9) menjelaskan dengan adanya mesin pemeras santan dan pengaduk adonan, proses produksi yang dulunya memakan waktu lama sekarang bisa dipercepat. Ini tentu sangat membantu UMKM memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat.
Sebelumnya, proses produksi kue bangkit dan dodol dilakukan secara manual, sehingga memakan waktu lama dan membatasi kapasitas produksi. Dengan adanya mesinbaru, UD Risa kini mampu meningkatkan efisiensi produksi, mempercepat pemerasan santan, serta mengadon tepung dengan lebih cepat dan konsisten.
"Kami sangat terbantu dengan adanya mesin dan desain kemasan baru ini. Sekarang kami bisa memproduksi lebih banyak kue bangkit dan dodol, serta memperluas jangkauan pasar kami," ungkap pemilik UD Risa Syamsul.
Tidak hanya itu, program ini juga melibatkan pakar Food and Beverage dari University Teknologi Mara, Penang, Malaysia, untuk memberikan masukan terkait strategi pemasaran dan inovasi rasa.
Uji coba dilakukan di Penang dan hasilnya menunjukkan varian rasa baru, seperti rasa keju, memiliki potensi besar untuk menarik konsumen yang lebih luas.
Dengan dukungan dari program ini, UD Risa kini memiliki peluang untuk membawa kue bangkit dan dodol, makanan tradisional dari kebanggaan Batubara, menembus pasar internasional. Program pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan tidak hanya membantu UMKM berkembang, tetapi juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi lokal.
Inovasi teknologi dan penguatan branding USU menjadi langkah konkret dalam memajukan UMKM lokal dan memperluas akses mereka ke pasar global, membawa produk khas daerah ke kancah internasional.
Program ini didanai melalui pendanaan Non PNBP Universitas Sumatera Utara, sebagai bagian dari Skema Pengabdian Internasional Tahun Anggaran 2024.
(ARU/BR)