Belajar Kekompakan ala 'Rasa Limau' di TK Methodist Tanjungmorawa

Belajar Kekompakan ala 'Rasa Limau' di TK Methodist Tanjungmorawa
Belajar Kekompakan ala 'Rasa Limau' di TK Methodist Tanjungmorawa (Analisadaily/Kali A Harahap)

Analisadaily.com, Tanjungmorawa - Sekolah swasta Methodist Tanjungmorawa membentuk kelompok belajar dengan nama 'Rasa Limau' (Rabu saling peduli dan Maju Bersama) bagi anak-anak TK Methodist.

"TK Methodist Tanjungmorawa ini semenjak diangkat menjadi sekolah penggerak angkatan II, mulai tahun 2022, dan disahkan Bupati Deliserdang, menjadi sekolah penggerak dan terus berbenah,” kata Kepala Sekolah TK Methodist Tanjungmorawa, Rita, di ruang kerjanya, Kamis (3/10).

"Maka pada saat itu, dari pusat kami diberikan masukan dan terus belajar bagaimana menjalankan kurikulum merdeka. Tahun 2023, bahwasannya sekolah penggerak harus memiliki komunitas belajar. Maka dengan demikian disitulah kami mulai aktif melakukan komunitas belajar, dengan nama Rasa Limau TK Methodist,” sambungnya.

Di dalam kelompok belajar dijadikan sebagai forum diskusi bersama antara pendidik dan kepala satuan pendidikan dalam mendiskusikan peningkatan kompetensi guru, yang nantinya akan menghasilkan peningkatan pada hasil belajar peserta didik.

“Kemudian salah satu keunggulan kami adalah, saya sebagai Kepala Sekolah TK sekaligus penanggungjawab daripada Kombel Rasa Limau ini, membagi bagi guru-guru pada dua tim, yakni tim A dan B. Tim A terdiri dari guru-guru Kelompok Bermain dan Kelompok A (TK A) untuk usia anak 3- 5 tahun. Sementara tim B terdiri dari guru guru Kelompok B (TK B) untuk usia anak 5-6 tahun,” sambungnya.

Setiap seminggu sekali mereka berkumpul dan berdiskusi terkait persoalan yang timbul pada saat mereka mengajar serta berdasarkan obserpasi di kelas dan lainnya.

"Jadi masing-masing tim sudah mempunyai materi yang akan dibahas dan pada saat mereka Kombel satu kali dalam seminggu tersebut mereka berdiskusi dan mencari solusinya bersama,” jelasnya.

Adapun keunggulan dari pada Kombel ini adalah membudayakan kolaborasi dan komitmen bersama sebagai cara adaptif untuk merencanakan pembelajaran berpusat pada peserta didik.

"Tentu kalau di sekolah swasta banyak tugas-tugas yang harus dikerjakan guru, terkait pembelajaran di kelas dan lainnya. Jadi kalau ada hal yang dikerjakan bersama dengan kolaborasi maka lebih maksimal lah solusi diperoleh,” ungkapnya.

Untuk tahun 2024 ini, Kombel memasuki tahun ketiga, artinya sudah mulai pada tahap pengimbasan, dan selain pengimbasasan di dalam sekolah, juga mengimbaskan lagi keluar sekolah, namanya komunitas antar sekolah dengan melibatkan pendidik-pendidik dari sekolah lain.

“Intinya Kombel ini forum diskusi guru dan tenaga pendidik dengan mempunyai sasaran yang jelas untuk peningkatan kompetensi guru dalam menghasilkan pembelajaran yang berpusat peserta didik dan akhirnya akan berdampak pada hasil belajar murid,” pungkasnya.

Nona, guru TK Methodist kelompok A, mengaku, dengan adanya Kombel semakin mudah memberikan pembelajaran bagi anak-anak didik, juga dapat meningkatkan kualitas dalam memberikan pelajaran, dan anak-anak dapat merasakan, dan semakin antusias mengikuti pelajaran.

Senada disampaikan Posmarito Harahap, guru kelompok B. Kombel Rasa Limau TK Methodist tersebut bagi dirinya menambah pengalaman, serta bisa sering antara sesama guru.

"Intinya dengan adanya Kombel ini, kami semakin baik lagi dalam mengajar dan meningkatkan strategi dan kemampuan anak-anak didik,” jelasnya.

(KAH/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi